Usai menamatkan sekolah raw food di Amerika, Sophie Navita berjanji akan meng-empower perempuan lain agar bisa menyediakan makanan terbaik untuk keluarga mereka.
Nggak ada orang yang mau mendapatkan kekerasan fisik. Tapi, ternyata sakit yang diakibatkan oleh kekerasan fisik tidak seberapa dibandingkan dengan “sakit” yang timbul akibat “tamparan” dari perkataan. Setuju?
Hati-hati, sembarangan bergurau justru malah bisa menyakiti orang lain lho. Apakah kamu bisa menjamin lelucon yang pernah kamu lemparkan pasti membuat orang-orang di sekitar tertawa?
Salah tangkap saat berbicara seringkali bisa terjadi. Itu sebabnya, kita harus bisa memerhatikan setiap kata yang keluar dari mulut kita. So, think before you speak.
Selalu tempatkan diri kita sebagai orang lain setiap kali kita hendak berbicara. Jangan sampai kita merasakan penyesalan mendalam karena perkataan yang keluar dari mulut kita tidak akan pernah bisa ditarik kembali.
‘Your word is your sword’, Erwin Parengkuan mengaku verbal bullying bisa dihentikan dengan meningkatkan empati terhadap sesama. Sedangkan Ary Kirana menceritakan kisahnya sebagai korban bully saat masih kecil.