Informasi Umum
- PengertianTunjangan Hari Raya atau biasa disebut THR merupakan pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan di Indonesia, seperti Hari Raya Idulfitri.
Pembayaran THR Maksimal H-7 Lebaran 2021
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan skema pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2021 dilakukan secara penuh dan tepat waktu.
Mengingat pemberian THR merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja atau buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.
"Momen keagamaan ini tidak hanya ditunggu umat Islam untuk beribadah selama sebulan penuh, namun juga yang ditunggu THR Keagamaan. Saya kira juga dinanti oleh teman-teman buruh dan pekerja di tanah air untuk memenuhi kebutuhan para pekerja dan keluarganya dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah," ungkapnya dalam acara konferensi pers tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021, Senin (12/4).
Menaker Ida bilang, keputusan untuk merestui pembayaran THR tahun ini dilakukan secara penuh lantaran pemerintah telah berupaya maksimal dalam memberikan berbagai insentif terhadap pelaku usaha selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Sebagaimana kita ketahui bersama pemerintah sudah memberikan dalam berbagai bentuk dukungan kepada pengusaha untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19," ucapnya.
Tak hanya itu, pada tahun 2020 lalu Kementerian Ketenagakerjaan juga telah memberikan kelonggaran bagi perusahaan yang tidak mampu membayar THR. Diantaranya dengan cara boleh dicicil.
"Waktu itu pertimbangannya adalah kelangsungan usaha," bebernya.
Dia menilai, saat ini, kondisi mayoritas pelaku usaha di tanah air telah menunjukkan adanya perbaikan ketimbang tahun 2020 lalu. Menyusul adanya sejumlah intensif dan kelonggaran dalam pembayaran THR keagamaan tahun 2020.
"Nah alhamdulilah pemerintah lakukan banyak hal, roda perekonomian mulai bergerak, kegiatan ekonomi masyarakat sudah membaik, meski terbatas tapi menuju ke pemulihan ekonomi zona positif," ucapnya.
Untuk itu, diperlukan komitmen para pengusaha dalam membantu pemerintah mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. (Seperti) untuk membayar THR secara penuh kepada para pekerja atau, buruh," kata dia menekankan.
Tips
Sudah tak asing lagi menjelang hari besar keagamaan Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi hal yang ditunggu banyak orang, termasuk menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran tahun ini yang tinggal beberapa hari lagi.
Mungkin sebagai dari Anda sangat antusias untuk menggunakan uang THR itu, baik untuk membeli makanan, barang, memberi uang kepada sudara, bahkan direncanakan untuk berlibur setelah lebaran.
“Sebenarnya THR itu digunakan untuk Tunjangan Hari Raya, cuman di tahun ini sepertinya banyak THR yang tersisa, kenapa? Karena kalau misalnya di tahun-tahun biasanya penggunaan THR itu ada 5, pertama untuk bayar THR pegawai di rumah, kedua, untuk mudik, ketiga, halal-bihalal besar, keempat, memberikan angpao, kelima, untuk jalan-jalan libur lebaran,” kata Perencana Keuangan Safir Senduk, kepada Liputan6.com, Jumat (22/5/2020).
Namun untuk tahun ini di tengah wabah pandemi covid-19, mudik tidak ada, halal-bihalal besar juga ditiadakan, mungkin kalau halal bihalal kecil masih bisa terjadi walaupun masih banyak yang berkurang tahun ini.
Tentunya yang pasti tidak ada tahun ini adalah rekreasi setelah lebaran. Apabila tahun lalu tiap lebaran selalu ada libur seminggu, dan seminggu itu dimanfaatkan untuk liburan ke mall atau berwisata ke luar kota bahkan ke luar negeri. Maka tahun ini banyak objek wisata dan mall yang tutup.
Sehingga ketika banyak yang tempat yang tutup maka rekreasi libur lebaran tidak ada tahun ini.
Safir menyebut dengan tidak adanya hal-hal itu, maka tahun ini akan dipastikan uang THR akan tersisa, ketika tersisa maka pilihannya ada dua, yakni belanjakan atau investasi.
Lalu bagaimana cara Anda menggunakan uang THR secara bijak di masa pandemi ini?
Jangan khawatir, jika THR Anda tidak mencukupi makan Anda harus bisa mencari sumber penghasilan lainnya seperti membuka usaha kecil.
Selain itu, jika uang THR Anda masih cukup maka usahakan agar Anda bisa mempertahankan uang cash selama mungkin, dan ketika THR-nya tersisa, jangan dihabiskan untuk belanja melainkan pertahankan uang cash itu selama mungkin.
“Kalau THR nya tersisa maka pertahankan saja, kalau memang perlu belanja, belanjanya harus sangat dikurangi mungkin bisa dipikirkan untuk investasi yang resikonya rendah,” ujar Safir.
Belanjalah yang benar-benar Anda butuhkan, jangan membeli barang karena promo atau ego Anda sendiri. Misalnya ada smartphone keluaran baru, tapi jika memang Anda tidak terlalu membutuhkan jenis smartphone baru itu, maka mundurkan lagi pembeliannya.
Mungkin antara dua atau tiga bulan lagi Anda baru bisa membeli barang tersebut, telat membeli tidak ada masalah.
Sementara itu, Safir menyarankan agar membeli barang-barang atau kebutuhan yang mendukung pekerjaan, misalnya alat kebutuhan untuk kerja, koneksi internet, dan makanan. Karena disaat pandemi ini lebih banyak aktivitas yang dilakukan di dalam rumah dibanding di luar.