Semua yang diinginkan perempuan, sebutlah karier cemerlang, pasangan idaman, anak yang pintar, dan waktu cukup untuk bersosialisasi juga berkumpul dengan keluarga tercinta. Bisakah diwujudkan sekaligus? Rata-rata mengaku impian tinggallah impian, karena itu mereka memilih salah satu, jadi ibu rumah tangga atau perempuan karier, untuk mewujudkan beberapa impian di antaranya dan mengorbankan yang lain.

Membaca tulisan Bambang Setiawan di harian Kompas 8 Juni lalu, “Makin Konsumtif, Makin Konservatif”, ada hal menarik di sana: kelas menengah konservatif dalam hal ideologi dan sangat tergantung pada peran negara, berbeda dengan keadaan jelang tumbangnya pemerintahan Soeharto di mana semua kelas sangat memaknai demokrasi. Melihat fakta itu, apa kata beberapa Fimelova? Simak.

Mendengar kelas sosial membuat kita teringat sistem kasta yang sudah ada pada masa Hindu-Buddha. Perjalanan panjang berbagai upaya meniadakan kelas-kelas sosial di masyarakat sudah lewat lama, tapi terhapuskah sistem itu dari kehidupan kita? 

Ketika bekerja kita tentu akan bertemu dengan beragam karakter dan tingkah laku manusia. Humoris, manja, selalu mau tahu, hingga menyebalkan pastinya akan mewarnai hari-hari kerjamu. Tapi, bagaimana bila yang berperilaku menyebalkan adalah bosmu?

Berawal dari empati terhadap keadaan kota-kota besar yang semakin memprihatinkan, Art Project Indonesia mengadakan pameran seni rupa di Gedung A Galeri Nasional.