Awasi juga adik atau keponakan lelakimu. Dia pun bisa menjadi korban dari pedofilia yang menyebar di media sosial

Jika kamu menghapus teman di sosial media karena salah satu alasan ini, hidupmu dijamin tentram di dunia maya.

Julia Perez mengatakan, media sosial memiliki etika dalam penggunaannya.

Sudahkah kau mengetahui para tokoh digital di balik media sosial yang kamu gunakan?

Kru Bintang.com mencoba tantangan 'Belly-button challenge' yang sedang tren di negeri tirai bambu, China.

Orang-orang banyak yang mencoba tantangan yang sedang tren ini untuk membuktikan kalau mereka kurus.

Mengumbar masalah pribadi di social media sepertinya sudah bukan lagi hal baru. Mulai dari sekadar keluh kesah soal pekerjaan hingga yang sekarang tengah banyak bertebaran, galau pengguna social media tentang status ‘single’ mereka.. Apakah si pengumbar galau di social media memang berniat untuk mencari pasangan atau sekadar mencari perhatian lewat status yang mereka pasang?

Twitter sedang heboh. Berita bahwa putra pertama Presiden SBY berlaku sewenang-wenang membuat masyarakat dunia maya bereaksi keras. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh suami Annisa Pohan ini?

Bicara soal Facebook, ada satu nama yang tak bisa lepas darinya. Bukan Mark Zuckerberg, bukan juga Dustin Moskovitz. Dia adalah Sheryl Sandberg, orang nomor dua di Facebook yang dengan tangan dinginnya berhasil menaikkan pamor salah satu media sosial terbesar itu, setelah sempat merugi besar karena kehilangan peminat.

Indonesia tak selalu jadi follower. Ani Yudhoyono diketahui lebih dulu bergabung di Instagram, baru beberapa bulan kemudian diikuti oleh ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama.

Banyak kasus soal seks mencuat ke publik serta dibahas dengan riang dan lepas oleh banyak orang. Melakukan aktivitas ranjang dan menceritakannya kepada orang lain, bahkan seolah menjadi keasyikan tersendiri. Makin diekspos, makin eksis! Belum lagi, soal “hadiah” dalam bentuk pelayanan seksual di kalangan profesional. Fenomena baru kaum urban?

Sudah tak zaman lagi lambat memberi-menerima informasi sampai menangani keluhan, mungkin karena itulah pemerintah pusat dan daerah sampai pelayanan publik “berbondong-bondong” merambah media sosial.