Ladies, apa yang anda bayangkan apabila sebuah kota atau bangsa kekurangan populasi wanita? Ternyata hal tersebut pernah terjadi pada masa kependudukan Roma kuno. 

Ladies, ternyata pada zaman Yunani kuno, pernikahan yang tidak harmonis bisa berujung pada perubahan sexual preference seseorang, lho. 

Para ahli teori era Victoria membuat semacam gagasan yang menyatakan bahwa pria memiliki pandangan bahwa mereka harus selalu bisa memenuhi dan memuaskan hasrat seksual mereka.

Prostitusi tumbuh subur pada abad pertengahan, baik hal tersebut diterima atau tidak oleh pandangan gereja.

Wanita pada zaman Yunani kuno sering dianggap tak penting. Akan tetapi, lain halnya dengan Dewi Athena, dewi perang, kesejahteraan dan juga seni, yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Yunani kuno.

Prostitusi yang dilegalkan selama era Victoria agaknya menggambarkan kondisi para wanita pada masa itu. 

Walaupun pada dasarnya pernikahan pada zaman Yunani kuno adalah mengenai tinggal bersama, ada upacara kecil yang dilakukan selama beberapa hari sebagai tanda penghormatan bahwa hak sepenuhnya seorang gadis telah berpindah tangan kepada suaminya.

Wanita Yunani kuno memang dianggap seakan tidak berarti bagi kaum pria selain hanya sebagai penghasil keturunan.

Tak sedikit pria yang mengaku bahwa daya tarik seorang wanita terletak pada payudaranya ya, Ladies.

Menjadi seorang istri dan sekaligus sebagai seorang ibu adalah merupakan tanggung jawab yang besar bagi wanita pada zaman Yunani kuno. 

Ladies, olive oil atau minyak yang dihasilkan oleh buah zaitun ternyata sudah memiliki reputasi yang bagus selama berabad-abad dan dianggap memiliki berbagai macam manfaat, tak terkecuali untuk urusan seks.

Seksualitas tidak hanya melulu bicara tentang hubungan seks, namun bisa juga tentang peran seseorang dalam sosial terkait dengan seks atau jenis kelaminnya.