Informasi Umum
- Nama PlanetBumi (Earth)
- Luas Permukaan510.072.000 km2
- Volume1,08321×1012 km3
- Massa5,97219×1024 kg, 3,0×10-6 Matahari
Asal Usul Nama Planet Bumi
Nama Bumi tidak berasal dari nama dewa Yunani ataupun Romawi. Bumi atau Earth (bahasa inggris), berasal dari bahasa Jerman kuno, Erde, dan bahasa Inggris kuno Eorthe, yang berarti tanah. Sementara itu, Bumi justru berasal dari bahasa sansekerta Bhumi yang juga berarti tanah.
Bumi adalah tempat kita berpijak dan rumah bagi makhluk hidup. Tentunya makhluk hidup yang kita kenal seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, mikroorganisme. Dari Bumi inilah manusia mencoba mempelajari benda-benda langit yang dilihatnya. Sehingga akhirnya kita pun mengetahui bahwa Bumi adalah salah satu planet yang mengelilingi Tata Surya.
Alasan Bumi Layak Huni hingga Saat Ini
Salah satu keunggulan Planet Bumi dibandingkan planet lain adalah mampu mendukung kehidupan. Hal ini jelas menjadi salah satu faktor yang membedakan Bumi dengan planet lain di Tata Surya.
Namun, tahukah Anda ternyata salah satu faktor yang membuat Bumi dapat mendukung kehidupan berasal dari kandungan mineral yang ada di planet tersebut.
Adalah sepasang peneliti asal Geophysical Laboratory di Carnegie Institution of Washington yang mengajukan gagasan tersebut. Keduanya berhasil menemukan hubungan antara keberadaan mineral, khususnya mineral langka, di Bumi dengan kemampuan planet ini mendukung kehidupan.
"Kehidupan tidak bisa dimulai tanpa beberapa sifat kimia yang ada di mineral saat Bumi terbentuk," ujar Robert Hazen, salah seorang peneliti, seperti dikutip dari laman Tech Times, Senin (15/2/2016).
Ia mengatakan bahwa kemampuan sebuah planet dalam mendukung kehidupan dipengaruhi kandungan mineral langka di dalamnya.
Kesimpulan ini diambil Hazen setelah berhasil menemukan lebih dari 2.250 mineral langka di Bumi. Menurutnya, keberadaan mineral langka tak hanya menyokong kehidupan, namun juga menjadi ciri khas suatu planet. Sebab, kandungan mineral langka dapat menjadi 'sidik jari' dari masing-masing planet.
Hazen juga menambahkan kalau hal yang sama juga dapat berlaku di planet lain. Ia memperkirakan bahwa tidak ditemukannya kehidupan di planet lain, seperti Merkurius dan Mars, disebabkan dua planet tersebut hanya memiliki kandungan mineral sederhana.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa eksplorasi di Bulan dan Mars tidak berhasil menemukan sesuatu yang mencenangkan di bidang mineralogi. Sebab, besar kemungkinan, dua tempat tersebut tidak memiliki kandungan mineral yang unik dan langka.
Di sisi lain, rekan Hazen, Jesse Ausubel, mengatakan bahwa keberadaan mineral juga berhubungan dengan keanekaragaman kehidupan sebuah planet. Menurutnya, planet yang secara ekologis miskin adalah planet yang memiliki sedikit kandungan mineral.
Selain berhasil menemukan hubungan antara keberadaan mineral dengan kemampuan sebuah planet untuk mendukung kehidupan. Penemuan mineral langka ini juga dapat membantu memahami tentang pembentuk Bumi itu sendiri.
Struktur & Atmosfer Bumi
Sama halnya seperti Merkurius, dan Venus, Bumi adalah planet yang disusun oleh batuan. Bahkan, Bumi adalah planet batuan terbesar di antara 4 planet batuan di Tata Surya.
Bumi termasuk planet yang berlimpah dengan air dan permukaannya selalu mengalami perubahan sejak terbentuk 4,6 miliar tahun lalu. Perubahan itu terjadi akibat erosi maupun aktivitas tektonik seperti gempa bumi.
Sama seperti planet lainnya, Bumi juga bentuknya bulat meskipun tidak bulat sempurna. Bumi berbentuk bulat pipih dengan area khatulistiwa agak gendut atau menonjol. Jadi, diameter daerah khatulistiwa lebih besar sekitar 43 km dibanding diameter yang diukur dari kutub ke kutub.
Di dalam Bumi atau lebih tepatnya di bawah permukaan Bumi, ada beberapa lapisan sampai ke inti Bumi. Lapisan terluar yang jadi permukaan tempat kita berpijak adalah kerak batuan yang temperaturnya “cuma’ 22ºC. Akan tetapi, jika kita bisa masuk ke dalam Bumi, maka lapisan di bawah permukaan ini akan semakin panas.
Di bawah kerak batuan, ada mantel yang disusun oleh campuran beragam batuan cair dan mineral yang didominasi oleh silikat. Unsur lainnya yang membentuk lapisan ini adalah besi, oksigen, magnesium, dan alumunium. Pada lapisan inilah terjadi pergerakan lempeng tektonik yang bisa menyebabkan terjadinya gempa saat saling bertabrakan. Mantel batuan panas ini temperaturnya sekitar 3000ºC dengan ketebalan 2900 km! Mantel Bumi terbagi dua yakni mantel atas yang disusun oleh campuran batuan cair sedangkan mantel bawah merupakan batuan padat.
Semakin ke inti, maka semakin panas. Di bawah mantel batuan ada inti luar cair dengan suhu 4400ºC. Inti luar cair ini disusun dari perpaduan besi, nikel, belerang, dan oksigen. Lapisan paling dalam adalah inti dalam berupa bola logam padat yang disusun oleh paduan besi dan nikel. Temperaturnya, 5400ºC!
Bumi juga punya lapisan gas yang cukup tebal yang kita kenal sebagai atmosfer. Lapisan atmosfer Bumi kaya dengan gas nitrogen dan oksigen. Jika di Venus kehadiran atmosfer karbon dioksida membuat planet tersebut jadi sangat panas, atmosfer Bumi justru memegang peran penting untuk menjaga temperatur permukaan tetap hangat. Selain itu, atmosfer juga berfungsi sebagai perisai yang melindungi Bumi dari meteoroid.
Tanpa atmosfer, laut membeku dan kehidupan pun tak pernah bisa bertahan.