Nyatanya, praktik perkawinan anak usia dini berdampak secara psikologi, fisik, maupun ekonomi. Pemanfaatan teknologi digital diharapkan mampu menekan praktik tersebut
Gerakan Bersama untuk penghapusan kekerasan pada anak di Indonesia, menyayangkan dan menentang segala tindakan organisasi atau lembaga yang mempromosikan perkawinan anak.