Pengertian
Mulut kering merupakan kondisi ketika rongga mulut terasa lebih kering dari yang seharusnya. Dalam istilah medis, kondisi ini biasa disebut dengan xerostomia.
Mulut kering berkaitan dengan berkurangnya aliran air ludah. Kondisi ini bisa terjadi untuk sementara waktu dan bisa juga permanen.
Penyebab
Penyebab kondisi mulut kering berasal dari berbagai faktor. Mulai dari faktor fisiologis hingga gangguan emosional. Faktor fisiologis misalnya sehabis berolahraga, berbicara terlalu lama, dan kebiasaan bernapas lewat mulut.
Sedangkan gangguan emosional yang bisa memicu kondisi mulut kering antara lain stres, putus asa, dan rasa takut. Keadaan emosional merangsang sistem syaraf otonom dan menghalangi sistem syaraf parasimpatik sehingga menyebabkan turunnya produksi air ludah.
Faktor lain penyebab mulut kering adalah:
- Efek samping obat-obatan. Beberapa jenis obat yang memengaruhi, misalnya: obat antinyeri, antikonvulsi (mencegah kekambuhan kejang seperti pada epilepsi), antimuntah, antialergi, antihipertensi, antimual, antiparkinson, antigatal, obat flu, obat peningkat laju air seni, obat pereda hidung tersumbat, obat pengencer dahak, obat relaks otot, obat psiko tropika, obat sedatif, obat anti kram otot.
- Penyakit sistemik, seperti diabetes dan gagal ginjal kronis. Demam dan diare berkepanjangan yang menimbulkan dehidrasi juga menyebabkan mulut kering. Hal ini terjadi karena adanya gangguan dalam pengaturan air dan elektrolit yang kemudian diikuti dengan terjadinya keseimbangan air yang negatif yang menyebabkan turunnya produksi air ludah.
- Usia lanjut. Mereka yang lansia sering ditemukan mengalami keluhan mulut kering. Hal ini disebabkan karena pengecilan otot pada kelenjar ludah sejalan dengan pertambahan umur yang akan menurunkan produksi air ludah.
Proses penuaan pada usia lanjut juga menyebabkan perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar ludah. Selain itu, para lansia yang mengalami penyakit dan menjalani pengobatan tertentu biasanya juga mengalami kondisi mulut kering.
- Terapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk perawatan kanker terbukti merusak kelenjar ludah akibat paparan sinar radioterapi tersebut. Banyaknya kelenjar ludah yang rusak tergantung pada dosis dan lamanya penyinaran.
- Beberapa jenis penyakit. Misalnya penyakit Sjorgen sindrom, yaitu penyakit autoimun yang memengaruhi kelenjar airmata dan kelenjar ludah. Sel-sel kelenjar ludah rusak karena adanya kebocoran limfosit, sehingga produksi ludah pun berkurang.
- Begitu juga gangguan pada kelenjar ludah, seperti sialadenitis. Pada kondisi ini terjadi penyumbatan di saluran kelenjar ludah. Selain itu, kista-kista dan tumor kelenjar ludah baik yang jinak maupun ganas, dapat menekan saluran kelenjar ludah sehingga memengaruhi produksi kelenjar ludah.
- Pasien penyakit AIDS yang mengalami sarkoma kaposi (sejenis tumor karena virus herpes) dan menjalani terapi radiasi akan mengalami penurunan fungsi kelenjar ludah. Akibatnya terjadi mulut kering.
- Agenesis atau tidak terbentuknya kelenjar ludah. Kondisi ini memang jarang ditemui. Tetapi keluhan mulut kering sejak lahir bisa saja terjadi. Hasil pemeriksaan sialografi dengan sinar X pada kelenjar ludah akan terlihat adanya cacat yang luas pada kelenjar ludah.
Gejala
Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa gejala mulut kering telah terjadi. Mulut yang kering bisa mengakibatkan kesulitan berbicara, kesulitan mengunyah dan menelan makanan, berkurangnya pengecapan pada lidah, mulut terasa seperti terbakar, sampai kesulitan menggunakan gigi palsu, mudah teriritas atau luka, karies gigi meningkat, radang pada jaringan penyangga gigi, infeksi jamur candida, dan bau mulut.
Diagnosis
Untuk menetapkan diagnosis, dokter perlu menemukan faktor penyebab mulut kering melalui serangkaian pemeriksaan, berupa wawancara dan pemeriksaan klinis langsung.
Selain itu, terkadang diperlukan pemeriksaan penunjang –seperti pemeriksaan darah tepi untuk mengetahui adanya gangguan sistemis. Pemeriksaan lain yang juga bisa saja diperlukan adalah pemeriksaan sialografi atau biografi kelenjar ludah.
Pengobatan
Terapi yang diberikan akan berbeda-beda tergantung pada penyebab mulut kering dan tingkat keparahannya. Pada keluhan mulut kering ringan dapat dianjurkan untuk sering berkumur atau mengunyah permen karet yang tidak mengandung gula.
Bila keluhan mulut kering disebabkan oleh pemakaian obat-obatan, maka penggantian obat dengan kandungan yang serupa dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh mulut kering.
Pada keadaan mulut kering yang berat, dapat digunakan zat perangsang produksi ludah. Bila terjadi kerusakan pada kelenjar penghasil ludah, maka akan digunakan zat pengganti ludah.
Pencegahan
Agar terhindar dari keluhan mulut kering, Anda disarankan untuk mengonsumsi cukup air putih setidaknya delapan gelas per hari. Selain itu juga perlu utnuk menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat agar tidak perlu mengonsumsi obat-obatan.