Informasi Awal
- PengertianMenu sahur adalah persiapan umat muslim berupa makanan dan minuman, sebelum melaksanakan ibadah puasa di keesokan hari. Pelaksanaan sahur ada waktu khususnya. Waktu sahur yang tepat menurut medis adalah pukul 03.00 WIB.
Waktu Sahur
Kacamata medis menafsirkan puasa bukan sebagai latihan menahan lapar dan haus saja, tetapi mengatur pola makan dan minum. Memahami waktu sahur yang tepat adalah upaya menjaga tubuh tetap berstamina dengan pola makan baru.
Bukan hanya dari sisi medis, menurut Rasulullah SAW, waktu sahur yang tepat adalah di sepertiga malam terakhir, mendekati waktu subuh. Tak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi agar bisa maksimal melaksanakan ibadah setelahnya, bukan tidur.
Di bulan Ramadan, waktu sahur sangat dinantikan sebelum ibadah puasa di keesokan hari dilaksanakan. Waktu sahur yang tepat bukan tengah malam seperti yang banyak orang lakukan. Lebih cepat sahur, justru hal yang tidak dianjurkan, dalam ajaran Islam dan ilmu kedokteran.
Melakukan sahur tengah malam seperti pukul 00.00 WIB, 01.00 WIB dan 02.00 WIB bukan waktu sahur yang tepat. Pada waktu tersebut, tubuh akan lebih mudah lemas saat menjalankan puasa di keesokan harinya. Puasa bukan hanya menahan haus dan lapar, tetapi puasa adalah upaya mengontrol asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Waktu sahur yang tepat adalah pukul 03.00 WIB atau menjelang subuh. Sahur yang dilaksanakan di waktu tersebut, akan membuat tubuh lebih berenergi di keesokan harinya. Jangan sampai ibadah puasa justru mempengaruhi kesehatan tubuhmu.
Manfaat Sahur
Peranan dari sahur ini persis seperti sarapan di pagi hari. Tubuh yang jarang mendapat asupan sarapan akan lebih rentan terkena masalah kesehatan, begitu juga saat melewatkan waktu sahur. Manfaat sahur bagi kesehatan ketika dilakukan di waktu sahur yang tepat, begitu berdampak pada sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sampai metabolisme.
Rasulullah SAW juga menganjurkan agar setelah sahur, seorang muslim tidak lagi tidur namun langsung melaksanakan salat subuh. Inilah menjadikan adanya segudang manfaat sahur bagi kesehatan.
Jika makan sahur dilakukan terlalu dini hari, justru berpeluang untuk sebagian orang memilih melanjutkan tidur. Akibatnya salat subuh akan terlewati dan ibadah lainnya. Maka baiknya, waktu sahur yang tepat adalah mengikuti Rasulullah SAW ketika mendekati salat subuh.
Doa Sahur
Doa sahur puasa Ramadan adalah hanya dengan membaca:
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah
Artinya: Dengan menyebut nama Allah
Hal ini sesuai dengan hadits shahih sebagai berikut:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Artinya: Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Dan jika ia lupa, hendaklah ia membaca ‘Bismilaahi awalahu wa aakhirahu’. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Lafal bismillah tidak hanya digunakan saat akan makan dan minum saja, namun segala jenis kegiatan lebih baik jika diawali dengan mengucapkan lafal bismillah. Hal ini dilakukan sesuai dengan artinya yaitu dengan menyebut nama Allah. Karena segala sesuatu yang kita kerjakan adalah harus karena Allah SWT. Agar diridoi dan juga bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain.
Kemudian doa sahur puasa Ramadan juga bisa dengan menggunakan doa berikut ini.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Artinya: Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)
Doa di atas juga merupakan doa sebelum makan yang secara umum sudah sering digunakan sehari-hari. Karena saur adalah kegiatan makan dan minum, maka doa di atas bisa digunakan. Kedua doa di atas adalah doa yang di lafalkan saat sebelum memulai menjalankan sahur atau sebelum melakukan makan sahur. Berikut ini adalah doa yang bisa kamu baca ketika menyantap hidangan makan sahur.
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullaahul mutasahhiriin.
Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.
Untuk doa setelah sahur atau setelah makan sahur, kamu bisa menggunakan doa berikut ini.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin”
Artinya : Segala puji milik Allah, Dzat yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.
Menu Sahur
Pemilihan menu sahur yang tepat ketika buka puasa dan sahur berperan penting bagi kesehatan tubuh, terutama di masa pandemi COVID-19. Dokter spesialis gizi klinik RSUI Wahyu Ika Wardhani pun memberi tips agar tubuh tetap sehat selama Ramadan di masa pandemi.
Untuk makanan sahur, disarankan untuk sumber karbohidrat utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks. Seperti nasi beras merah atau roti gandum, perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat. Ika merekomendasikan lauk pauk kaya protein seperti ayam, ikan atau telur untuk dikonsumsi saat sahur.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi, bisa dilakukan melalui asupan air putih minimal delapan gelas sehari. Saat mengonsumsinya bisa dibagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur.
Tidak Makan Berlebihan
Mengkonsumsei makanan sesuai kebutuhan tubuh. Jika makan secara berlebihan, berat badan bisa naik dan menyebabkan penyakit metabolik. Sementara bisa asupan makanan kurang, bisa menyebabkan kurang gizi sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terinfeksi penyakit.
Dokter spesialis gizi klinik RSUI Wahyu Ika Wardhani mengatakan, kebutuhan makan tiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktvitas fisik, kondisi kesehatan dan lain-lain.
Ika mengatakan, puasa punya beragam manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan resistensi insulin dan risiko DM (diabetes melitus), merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan inflamasi.