Informasi Pribadi
- Nama lengkapMaverick Viñales Ruiz
- Tempat lahirFigueres, Spanyol
- Tanggal lahir12 Januari 1995
- ProfesiPembalap
- KebangsaanSpanyol
- Tim saat iniYamaha
- No. Motor25
Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas MotoGP
- Tahun Aktif2015-Sekarang
- PabrikanSuzuki (2015-2016) Yamaha (2017-Sekarang)
- TimTeam Suzuki Ecstar (2015-2016) Movistar Yamaha (2017-2018) Monster Energy Yamaha (2019-Sekarang)
Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas Moto2
- Tahun Aktif2014
- PabrikanKalex
- TimPaginas Amarillas HP 40
Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas Moto3
- Tahun Aktif2012-2013
- PabrikanHonda (2012) KTM (2013)
- TimBlusens Avintia (2012) Team Calvo (2013)
- Juara Dunia2013
Maverick Vinales Ruiz atau lebih dikenal dengan nama Maverick Vinales adalah seorang pembalap profesional yang kini berlaga di ajang MotoGP. Lahir di Figueres, kota di timur Spanyol, Vinales mulai menjajal balapan kompetitif ketika berumur tiga tahun di ajang mini moto.
Pada usia 7 tahun, Vinales mulai menjajal ajang balapan sirkuit. Ia berkompetisi di Catalonian 50cc Championship dan mampu menunjukkan bakatnya di ajang tersebut. Hingga, pada 2007 ia berhasil meraih gelar juara di ajang yang sama, namun Vinales memperolehnya di kelas 125cc dan sukses mengulanginya semusim setelahnya.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan Vinales meningkat pesat. Hal tersebut ia tunjukkan kala menunggangi motor Aprilia RSA 125 di ajang Moto3 Junior World Championship 2011. Ia tampil moncer di ajang tersebut serta berhasil naik ke podium sebanyak 8 kali dari 17 seri yang dilakoni.
Meski hanya menduduki peringkat ketiga pada akhir musim, Vinales mampu menyabet penghargaan sebagai Rookie of The Year atau pembalap muda terbaik di ajang tersebut.
Melesatnya Karier Vinales
Pasca mengakhiri musim yang indah di ajang Moto3 Junior World Championship 2011, Vinales langsung digaet FTR Honda untuk berlaga di ajang perdana Moto3 2012. Bersama Blusens Avintia, Vinales sempat tampil gemilang di awal kejuaraan, namun akibat adanya perselisihan di internal tim membuat performa Vinales memburuk dan hanya berhasil finis di peringkat ketiga pada akhir musim.
Musim berikutnya, Vinales memutuskan hengkang dan bergabung bersama Team Calvo. Di sana, ia mendapatkan dukungan penuh dari internal tim dan membuat performanya meningkat tajam. Terbukti, dari 17 seri grand prix, Vinales sukses masuk podium hingga 15 kali dan mengukuhkan dirinya sebagai jawara anyar di ajang Moto3.
Berkat musim hebatnya pada 2013, Vinales langsung promosi ke ajang Moto2 setahun setelahnya. Dengan mengendarai Kalex Moto2, Vinales mencoba mengulang kesuksesannya di ajang tersebut. Namun, pesaing terdekatnya, Esteve Rabat dan Mika Kallio mampu tampil konsisten selama 18 seri grand prix. Akibatnya, Vinales hanya mampu finis di peringkat ketiga pada akhir musim dan gagal mengulang performa terbaiknya seperti musim lalu.
Belum Beruntung
Vinales hanya bertahan selama satu musim di ajang Moto2, ia langsung dilirik oleh Team Suzuki Ecstar untuk mengarungi kompetisi bergensi ajang balap motor, MotoGP musim 2015.
Pada musim perdananya di ajang tersebut, Vinales tampil inkonsisten. Ia tak mampu menembus posisi 5 besar selama berlaga di MotoGP. Tampaknya Vinales masih meraba mesin anyar pabrikan Suzuki yang kebetulan baru kembali mengudara di ajang MotoGP pasca bertahun-tahun absen.
Vinales baru bisa bersahabat dengan Suzuki GSX-RR satu musim setelahnya. Pada 2016, Vinales mampu menaklukan motor pabrikan asal Jepang itu. Ia juga mampu tampil lebih baik dan berhasil meraih juara perdananya di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Ia juga berhasil membuat kejutan pada akhir musim dengan menduduki peringkat keempat klasemen dan membuatnya dilirik beberapa pabrikan lain berkat kemampuan adaptasinya yang begitu cepat.
Musim berikutnya, Vinales ternyata benar-benar dilirik oleh Yamaha, ia disodori kontrak anyar oleh tim Movistar Yamaha untuk mengisi kekosongan Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati.
Mengendarai Yamaha YZR-M1, Vinales mampu tampil konsisten di papan atas klasemen musim 2017. Konsistensi tersebut juga selalu ia tunjukkan hingga saat ini, ketika sudah hengkang ke tim Monster Energy Yamaha. Vinales selalu finis di peringkat 10 besar pada akhir musim dan tak pernah terpuruk di posisi dasar klasemen.
Meski begitu, Vinales selalu gagal meraih gelar juara dunia sejak tahun 2016. Tercatat, ia selalu menghiasi peringkat ketiga hingga peringkat keenam di setiap akhir musim (2016-2020). Ia tidak benar-benar mampu bersaing meraih gelar juara dunia selama lima musim berturut-turut dan tidak pernah beruntung akan hal tersebut.
Kini, di ajang MotoGP 2021, Vinales mencoba bangkit, ia masih penasaran untuk meraih gelar juara dunia MotoGP pasca selalu menjadi pembalap penghangat di papan atas klasemen ajang bergengsi itu. Apakah tahun ini Vinales bakal beruntung? patut ditunggu kiprahnya hingga akhir musim nanti.