Sukses

Helvy Tiana Rosa merupakan penulis buku 'Ketika Mas Gagah Pergi' sekaligus produser untuk film yang diangkat dari novelnya tersebut. (Nurwahyunan/Bintang.com)
EntertainmentFilm Ketika Mas Gagah Pergi Jadi Bentuk Idealisme Helvy Tiana
Film Ketika Mas Gagah Pergi menjadi bentuk idealisme dari penulis Helvy Tiana.
Foto launching official Poster film Ketika Mas Gagah Pergi (Andy Masela/bintang.com)
EntertainmentSetelah Patungan, Film Ketika Mas Gagah Pergi Buat Sodakoh Tiket
Helvy Tiana Rosa tak cuma membuat patungan film Ketika Mas Gagah Pergi, tapi juga membuat gerakan sedekah tiket setelah film tayang.
Foto launching official Poster film Ketika Mas Gagah Pergi (Andy Masela/bintang.com)
Entertainment12 Tahun Dibuat, Film Ketika Mas Gagah Pergi Baru Rilis Poster
Perjalanan panjang harus dilalui film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Film yang diangkat dari buku karya Helvy Tiana Rosa dikerjakan 12 tahun
Aktor senior Indonesia, Mathias Muchus bergabung dalam film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’  karena memiliki alasan tertentu. Besarnya moral value dalam film ini, menjadi alasan utamanya untuk bergabung.
VideoIni Alasan Hebat Mathias Muchus Main di Film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’
Aktor senior Indonesia, Mathias Muchus bergabung dalam film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’ karena memiliki alasan tertentu. Besarnya moral value dalam film ini, menjadi alasan utamanya untuk bergabung.
Mathias Muchus ikut ambil bagian dalam film 'Ketika Mas Gagah Pergi'. Unik, awalnya Mathias Muchus sedikit 'underestimate' namun rupanya ia memiliki visi yang sama dengan produser. (Nurwahyunan/Bintang.com)
EntertainmentMathias Muchus: Ketika Mas Gagah Pergi, Alternatif Film Remaja
Mathias Muchus mengungkapkan bahwa Ketika Mas Gagah Pergi dapat menjadi alternatif film bagi remaja.
Film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’adalah film remaja, banyak pelajaran yang bisa diambil dan dijadikan panutan. Menurutnya, film adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan positif ke masyarakat.
VideoMathias Muchus: Film Adalah Media Efektif untuk Remaja
Film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’adalah film remaja, banyak pelajaran yang bisa diambil dan dijadikan panutan. Menurutnya, film adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan positif ke masyarakat.
Film religi ini menampilkan wajah-wajah baru di dunia entertainment. Salah satunya adalah Hamas Syahid, seorang pengusaha muda dan penghafal Al quran dari Surabaya yang menjadi pemeran utama dalam film 'Ketika Mas Gagah Pergi'. (Nurwahyunan/Bintang.com)
PhotoWajah-wajah Baru di Film Ketika Mas Gagah Pergi
Film 'Ketika Mas Gagah Pergi' yang diangkat dari novel berjudul sama karya Helvy Tiana Rosa akan segera diproduksi.
Mathias Muchus di Premiere film Toba Dreams (Galih w. Satria/bintang.com)
EntertainmentMathias Muchus Raih Piala Citra Lewat Film Bertema LGBT
Mathias Muchus Raih Piala Citra Lewat Film Bertema LGBT
Fatin Shidqia (Wimbarsana/Bintang.com)
EntertainmentFatin Shidqia Mengidolakan Chelsea Islan
Fatin Shidqia yang menjadi pemeran utama di film 'Dreams 'mengidolakan Chelsea Islan sebagai aktris favoritnya.
Dikenal akan kelihaiannya berakting, Didi Petet juga mengusung teater pantomim.
EntertainmentDidi Petet Pribadi yang Sederhana dan Suka Menolong
Didi Petet tipe pribadi yang sederhana dan suka menolong. Ia juga bisa bergaul dengan kalangan mana pun.
Mathias Muchus di Premiere film Toba Dreams (Galih w. Satria/bintang.com)
EntertainmentMathias Muchus Anggap Didi Petet Seperti Saudara
Aktor Mathias Muchus menilai Didi Petet seperti saudaranya sendiri. Ia pribadi yang menyenangkan.
Para juri Indonesia Movie Awards 2015. (Foto: Fathan Rangkuti/Bintang.com)
EntertainmentIndonesian Movie Award 2015 Mengusung Tema '9olden Age'
Indonesia Movie Award 2015 mengusung tema '9olden Age' sebagai rangka merayakan masa keemasan bagi industri perfilman nasional.