Seorang perempuan dengan usia 30 tahun masih single dan masih sibuk bekerja mencari uang menjadi bahan yang pas untuk dijadikan bahan julid oleh para tetangga.

Selama menjalani kehidupan sebagai TKI, sudah banyak cerita yang kuukir dan dapatkan juga dari teman-teman seperjuangan.

Keputusanku pindah ke Sungailiat Bangka membuat rekan-rekan kerjaku di Jakarta tercengang dan tidak memercayai alasanku untuk meninggalkan karier yang sudah kubangun selama 7 tahun.

Ibu masih tetap berpesan padaku, teruslah jadi perempuan yang tangguh dan mandiri.

Memutuskan resign dan resmi menjadi ibu rumah tangga sejati, tetap bisa bahagia.

Berangkat dari beragamnya perilaku anak-anak yang meresahkan, saya membuka lebar-lebar pintu rumah.

Perjalanan selama sewindu menanti lalu hamil kemudian melahirkan, membuat saya banyak berefleksi dan berbicara ke dalam hati.

Rasa syukur atas semua yang telah diberikan-Nya pada saya membawa saya pada perjalanan panjang membersamai orang-orang dan anak-anak yang termarjinalkan.

Dari kesuksesan saya belajar untuk rendah hati, tidak mudah berpuas diri, dan berjuang untuk memberikan ide yang lebih baik lagi.

Dalam banyak hal, hampir setiap keputusan penting dalam hidupku ditentukan oleh kedua orang tuaku.

Bayangan ketakutan 'wanita harus bekerja biar lebih dihargai' selalu membuat keputusan untuk berhenti bekerja menjadi begitu berat.

Di desaku tercinta ini tidak banyak yang menyadari pentingnya pendidikan untuk sesosok perempuan.