Bagiku, pekerjaan bukan cuma sekadar untuk karier dan mencari uang akan tetapi juga menjadi tanggung jawab kepada Tuhan.

Di siang hari saya habiskan untuk bekerja dan malamnya saya pergunakan untuk belajar mata kuliah.

Ingin sekali seperti orang lain yang sepertinya berbelanja apapun tidak harus memikirkan masalah uang.

Saya pun menghibur diri, penambahan tugas yang diberikan tidak serta merta juga adanya penambahan reward seperti yang saya harapkan.

Salah satu yang paling gencar mendekati saya adalah suami dari atasan saya.

Mereka nggak peduli saya perempuan, mau menstruasi atau sakit harus kerja full seminggu selama dua bulan dengan gaji separuhnya.

Mereka baik, tapi tidak cukup akrab denganku, mungkin posisiku yang masih awam membuat mereka tidak bisa langsung mendekatan diri kepadaku.

Saya mengumpulkan uang untuk membayar uang kuliah dan biaya lainnya.

Kulitku tak putih, wajahku sedikit berjerawat, dan aku tidak pandai berbicara.

Yang lebih menantang berkarier di industri retail fashion ini karena pada tahun pertama bekerja, saya harus menjalani operasi dan pengangkatan rahim.

Berpindah-pindahnya saya dari satu kantor ke kantor lain semata-mata menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan biaya perkuliahan.

Saya masih tetap bersemangat masuk ke kantor dan menatapnya diam-diam dari meja saya.