Dan benar, selang beberapa bulan dari percakapan getir itu. Aku membaca dengan terbata namamu yang tersemat di bingkai kertas undangan bersama seorang wanita.

Aku mulai salat di awal waktu dan merutinkan diri untuk mengaji. Perubahan demi perubahan mulai menghampiri hidupku.

Yang satu bilang mantan pacar saya masih berat berpisah dengan saya, yang satunya lagi bilang saya dicintai oleh mahkluk halus sehingga tidak ada yang mau mendekat.

Bagaimana mengembalikan semangat bagi seseorang yang patah hatinya?

Suamiku sering keluar malam, dia meninggalkanku di rumah sendirian.

Gangguan ini terjadi karena seseorang tidak bisa melampiaskan emosinya atau perasaan kosong yang kronis akibatnya seseorang akan mengalihkan rasa sakit psikisnya terhadap rasa sakit fisik.

Aku tak dapat membendung air mataku saat Ibu mengatakan bahwa Ayahku tak mau beribadah lagi. Tangisku pecah saat itu juga.

Aku yakin Tuhan telah menyiapkan seseorang yang siap menyayangiku dan tidak akan menyia-nyiakanku begitu saja.

Sesuatu yang pergi bukan yang terbaik dan Allah pasti gantikan dengan yang lebih baik meskipun butuh waktu untuk kita bersabar.

Saya merasa bahwa ibu mertua saya seperti tidak puas dengan kepribadian saya dan ingin mengubah karakter saya menjadi seperti dia.

Semuanya tidak 'worth it' jika cinta yang diperjuangkan dikhianati dan kedua pihak tidak saling bertahan dalam kesetiaan.

Aku bertanya tanya kepada Tuhan. Mengapa Tuhan? Mengapa harus ibuku? Mengapa harus secepat ini?