"Bila nanti keadaannya tak memungkinkan, maka saya sebagai wanita harus mengalah untuk melepaskan predikat wanita karier dan berubah menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya."

"Kami memulai percakapan pertama kami seusai pertemuan dua keluarga dengan kikuk, dengan rasa canggung yang tidak bisa dibantahkan."

"Untuk pertama kalinya di usiaku yang sangat muda, yaitu usia 14 tahun aku dihadapkan dengan pilihan yang sulit."

"Di sekolah mereka memanggil saya dengan sebutan Miss sedangkan di luar sekolah mereka memanggil saya dengan sebutan Kakak."

"Sebagai perempuan, kami mengerti sekali betapa sakitnya ditinggal nikah oleh kekasih yang sudah dipacari hampir satu dekade tanpa ada pembicaraan sedikit pun."

"Keputusanku adalah jalan hidup yang kuambil karena dari kesadaranku bahwa aku tidak perlu mengejar dan menumpuk materi."

"Kenapa harus tiba-tiba begini? Semakin lama, semakin banyak yang menawariku mengisi acara-acara yang bertajuk parenting."

Ketika suami kerap memukul saya dan anak-anak, saya memutuskan untuk tetap mempertahankan pernikahan.

"Bahkan di salah satu interview di perusahan di bidang kesehatan dia tertarik pada hasil interview denganku, tetapi dia mengharuskanku membuka jilbabku."

"Aku memahami kalau hidup ini soal berjuang untuk bertahan dan menerima, termasuk mengenai diri sendiri."

"Aku yakin setinggi-tinggi ilmu seorang wanita karier terbaiknya adalah menjadi madrasah terbaik untuk anaknya."

"Tak usah ragu mengorbankan satu hal untuk hal lain yang lebih penting dalam hidup kita."