Memulai sebuah hubungan bisa dengan cinta, tapi untuk mempertahankannya butuh lebih dari itu.

Hubungan jarak jauh jadi tantangan tersendiri. Walaupun media komunikasi kian canggih, ada saja halangan yang membuatmu dan pasangan merenggang. Benar? Cheryl Cole, misalnya, mengakui jarak membuatnya was-was akan kelanggengan hubungannya dan Tre Holloway. Dia yang harus berada di Inggris, meninggalkan Tre di Los Angeles dengan berat hati.

Sibuk bekerja hingga asyik dengan dunia sendiri, kesan itulah yang saat ini melekat pada para perempuan yang sukses dengan karirnya. Apakah setiap perempuan sukses cenderung takut untuk berkomitmen dan menunda untuk menikah?

Kisah cinta setelah pernikahan biasanya digambarkan dengan rumit. Banyak yang merasa pasangan berubah, atau mulai menunjukkan sifat-sifat (yang cenderung negatif) baru yang selama masa pendekatan sama sekali tak terlihat. 

Jangan dulu senang karena hubungan cintamu berjalan mulus: pasangan mapan, kedua keluarga merestui, hubungan begitu harmonis. Semua terasa sempurna? Belum tentu. Ada perasaan yang biasanya tiba-tiba muncul dan sangat mungkin menyebabkan perpisahan, keraguan.

Bermula dari obrolan sore kami dengan Dewi Sandra soal laki-laki romantis atau setia yang lebih pas jadi pasangan hidup, muncul ide menanyakan topik seru ini kepada Fimelova. Ketika itu Dewi Sandra, sambil tersenyum penuh makna, mengaku mengidamkan sosok yang setia untuk menua bersamanya, “Ya, aku lebih suka laki-laki yang setia, juga romantis…tapi, setia nomor satu!” Bagaimana denganmu?

Kisah cinta selalu menarik dibahas! Kalau kata orang cinta selalu butuh perjuangan, cinta butuh pengorbanan, dan cinta butuh komitmen. Namun, apa semua itu masih berlaku kala restu orangtua tak didapat?

Sadar maupun tidak, laki-laki punya ketakutan mendalam pada komitmen. Itu kata Diana Kirschner dalam bukunya, Love in 90 Days. Benar saja, tak jarang laki-laki memilih kabur saat perempuan meminta kejelasan status, atau mengulur waktu ketika didesak berumah tangga. Salah satu penyebabnya ada pada 4 poin ini.

Cinta bukan sekadar ide, tapi kerja keras, kata Asmara Letizia Wreksono dalam bukunya, Cinta Miund. Begitulah, cinta tak berhenti pada kata menikahlah denganku, tapi justru dari ide pernikahan itulah kerja keras mewujudkan rumah tangga yang indah dimulai. Kerja keras mempertahankan 6 hal yang sudah ada. Apa saja? Scroll down.

Ditanya soal menikah tanpa cinta atau saling mencintai tapi tak menikah, lebih dari 50% Fimelova menginginkan adanya kejelasan status dalam hubungan mereka ketimbang memenangkan perasaan. Nah, bagaimana kalau diminta lagi untuk memilih antara punya satu cinta dalam ikatan resmi atau banyak cinta tapi tanpa komitmen?

Tulisa Contostavlos, mantan juri X Factor Inggris ini menawarkan kokain! Seorang jurnalis The Sun sengaja melakukan penyamaran sebagai calon konsumennya, kemudian merekam aksi tawar-menawar mereka melalui telepon. Tulisa pun terlihat profesional menanggapi telepon itu.

Katanya, anak menjadi beban pikiran perempuan, alias faktor utama penyebab stres. Kekhawatiran soal kesehatan, keamanan, sampai bagaimana masa depan anak hanya beberapa yang berseliweran di kepala, selain tuntutan pekerjaan atau bisnis. Namun, stres memikirkan anak tak kalah menyeramkan dibandingkan saat menghadapi pasangan. Benarkah begitu?