Benar saja hari itu AM berusaha memperkosa anak gadisku, anakku berusaha lari dan tepat di depan rumah kami ia sudah dijemput oleh temannya.

Saya menikah karena MBA (married by accident) alias hamil sebelum menikah. Tidak ada yang saya sesali karena saya mengandung anak dari laki-laki yang sangat saya cintai.

Setiap hari menangis, takut ibu aku meninggal, sementara aku belum bisa jadi anak yang baik.

Papa seharusnya masih ada di sampingku saat ini, melihatku sukses, dan melihatku menikah.

Saya imani bahwa rencana Tuhan itu indah. Saya percaya Tuhan akan memberikan keturunan kepada saya dan Dia akan selalu ada untuk saya.

Aku masih dikasih kesempatan merawatnya, melayaninya, mengasihinya, membuatnya tersenyum dan tertawa.

Sikap ayah yang egois dan tidak mementingkan keluarga membuat ibuku menjadi tulang punggung bagi aku dan kakakku sejak kecil.

Mama menjalani cuci darah setiap hari Rabu dan Sabtu pagi. Dulu waktu aku belum ada anak, aku selalu menemani mama di RS bila sedang cuci darah.

Saya adalah super mom yang jagain keempat anaknya sendirian.

Ibuku telah lebih dulu menghadap Tuhan belasan tahun silam. Sebagai anak tertua aku merasa memiliki tanggung jawab menjaga keluarga.

Takdir ini mengubah sifat ibuku, begitu yang kulihat dengan mataku. Hampir setiap hari dirinya menangis di atas sajadah dalam sujud malamnya

Aku tak tega, ketika aku harus melihat anak terakhirku tersungkur menahan tangis melihat pahlawan laki-lakinya tergeletak tak bergerak.