Tangisan saya tambah menjadi-jadi dalam pelukan suami saya. Tuhaaannn... how blessed I am to have him as my husband. I thank You, I praise You endlessly.
Dan benar, selang beberapa bulan dari percakapan getir itu. Aku membaca dengan terbata namamu yang tersemat di bingkai kertas undangan bersama seorang wanita.
Setibanya aku di tempat tinggalnya di Jakarta, seakan jantung berhenti berdetak aku melihat dengan mataku sendiri dia telah tinggal bersama dengan perempuan lain.