Perempuan memiliki peran penting untuk mengatasi ketidaksetaraan gender melalui inovai literasi.

Terdengar sama tetapi memiliki arti yang berbeda. Simak perbedaan gender equality dan gender equity!

Non-Binary adalah

Intip seperti apa tren fashion unisex dan bisa digunakan oleh semua gender.

Mengejutkan, di Thailand ternyata ada 18 macam orientasi seksual.

Unik, di suku Bugis ternyata ada gender selain pria dan wanita.

Siapa bilang membuat perubahan positif bagi lingkungan sekitar sulit dilakukan? Kita bisa membantu mengubah masyarakat dan lingkungan di sekitar kita mulai dari hal kecil, misalnya saja dengan berlari. Hanya dengan berlari kita sudah membantu puluhan anak yang mengalami kesulitan dalam biaya pendidikan.

Rasanya topik ‘feminis’ sudah bukan hal baru lagi yang dibicarakan, terlebih sejak makin marak digaungkannya ‘Emansipasi Perempuan’. Mari tilik lebih dalam lagi tentang frasa yang mengusung konsep kesetaraan gender ini.

Bicara soal kemerdekaan, tentu tidak hanya diartikan secara sempit bahwasannya kita sudah terbebas dari belenggu penjajahan. Tapi, juga kita harus bisa bebas melakukan apa yang kita kehendaki termasuk dalam karir.

Draf Rancangan Undang-Undang Keadilan Kesetaraan Gender (RUU KKG) tersebar luas sebelum mencapai kata final, apalagi Komisi VIII DPR belum menerima masukan apa pun dari berbagai ormas mengenai draf yang dibuat oleh Deputi Bidang Perundang-Undangan Sekjen DPR ini. Tak ayal hal itu langsung mengundang berbagai polemik.

International Labour Organization (ILO), dalam penelitiannya akhir tahun 2011 menemukan kesenjangan gaji antargender di Indonesia masih mencapai 19%. Kazutoshi Chatani, ekonom ILO, mengungkapkan, “Kesenjangan gaji antargender memang semakin kecil dalam satu dekade terakhir, tapi sampai sekarang masih ada.”

Pagelaran tari “Matah Ati” akan dimulai besok Jumat (13/4) hingga 16 Mei 2011 mendatang. Pementasan langendriyan (seni tari, suara, dan peran) ini merupakan kekayaan bangsa yang sudah mendapat tepukan meriah terlebih dahulu di Teater Esplanade, Singapura. FIMELA.com berhasil menemui Atilah Soeryadjaya sebagai otak di balik “Matah Ati” beserta Jay Subiakto selaku penata artistik yang mengemas pertunjukan sarat sejarah ini bisa dinikmati oleh generasi muda di belahan dunia manapun. Fotografi, Windy Sucipto