Tren makeup dengan permainan eyelashes khas”Twiggy ala 80-an”, menjadi pesona kecantikan di atas panggung peragaan busana Ikat Indonesia by Didiet Maulana.

Kain tradisional Indonesia semakin diapresiasi. Deretan perempuan muda tak enggan lagi mengenakan ragam kain dalam rupa dan gaya mereka sendiri. Seperti ini interpretasinya.

Keindahan kain Indonesia di runway Festival Fashion Kain Indonesia, tak bisa berjalan sendirian tanpa riasan wajah dan rambut yang seirama.

Kekompakan mereka bisa menginspirasimu.

Apakah kamu sering bingung jenis batik apa yang kamu temukan saat sedang shopping? Worry not, Fimelova! Sebelum belanja batik, sebaiknya kamu baca yang satu ini dulu.

Bersama POND’s yang menjadi sponsor utama rangkaian FIMELAFEST 2016, FIMELA.com menyebarkan inspirasi untukmemberdayakan perempuan-perempuan, tidak hanya di Jakarta tapi juga berbagai kota Indonesia.

Seluruh hasil lelang akan disumbangkan kepada anak jalanan, Fimelova.

Mengusung konsep high street, sequence terakhir dari “Kembang Kirana” show menampilkan 4 desainer yang menginterpretasikan batik dengan cara berbeda.

Kain batik yang berasal dari Yogyakarta umumnya bergaya klasik dengan warna-warna gelap. Namun, 4 desainer yang tergabung dalam sub-tema “Kembang Panggeng” membalutnya dalam nuansa berbeda.

Salah satu gaya fashion yang paling banyak menarik perhatian para perempuan adalah gaya feminin. Beruntung, 4 desainer ini mendedikasikan karya batik mereka untuk gaya tersebut.

Pada sequence pertama, 4 desainer bersinar lewat batik bergaya modern. Di sequence ke-2, empat desainer lain juga unjuk gigi dalam mengolah kain tradisional Indonesia.

“Kembang Baharu” merupakan tema yang dipilih FIMELA.com untuk 4 desainer berbakat tanah air ini dalam mengolah batik.