Sering dibilang banyak drama, ini bedanya persahabatan antara wanita dengan persahabatan versi para pria.

Julia Perez hanya tertawa melihat ada pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya sedang terlibat perseteruan dengan Kartika Putri.

Siti Nurbaya, roman dengan kultur Minang karya Marah Rusli adalah kisah cinta yang tak lekang oleh waktu dan masih dikenang hingga sekarang oleh masyarakat Indonesia. Kini, kisah itu akan diramu dalam sebuah drama musikal dengan lagu yang diaransemen dalam berbagai macam genre.

Pernah menebak apa yang dipikirkan laki-laki? Sadar nggak, kalau ternyata isi kepala mereka kadang penuh dengan pertanyaan seputar perempuan yang urung diungkapkan dengan alasan sungkan, nggak nyaman, sampai takut makhluk sensitif bernama perempuan tersinggung?  

Nggak habis-habis drama perseteruan pasangan Chris Brown dan Rihanna. Setelah kembali lagi menjalin kasih pascakasus kekerasan yang menimpa, kini pasangan penyanyi Amerika ini bermain drama (lagi). Keduanya saling membakar api cemburu dengan perempuan dan lelaki lain.

Tidak mau kalah dengan film musikal yang tengah hangat menjadi bahan perbincangan saat ini, Les Misérables, Djarum Apresiasi Budaya menggelar sebuah teater musikal berjudul Sangkuriang pada tanggal 1—3 Februari 2013. Diambil dari naskah yang ditulis oleh seorang penyair ternama, Utuy Tatang Sontani, teater musikal Sangkuriang yang didukung oleh para seniman berbakat pun berhasil membuat penonton terpaku.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat…bahkan hingga meninggal dan membuat kematian tak tenang. Film “Mama” mendeskripsikan pepatah tersebut secara baik, namun dengan bumbu horor dan efek kejut jantung yang cukup intens.

Film sekuel tetap saja dijadikan opsi untuk mengulang kesuksesan film pertama yang diterima baik oleh publik. Seperti itulah yang tertangkap ketika kami menonton film sekuel yang dibintangi oleh Liam Neeson serta versi visual novel Dewi Lestari.

Bagaimana jadinya ketika tiga kepala perempuan beradu untuk membuat sebuah film? Bukan hanya sekadar berandai-andai, Luna Maya, Sigi Wimala, dan Ilya Sigma (Anggi), menyatukan visi lalu membuat film dengan kadar hiburan dan rasa yang seimbang. Fotografi: Windy Sucipto