Supaya rambut tidak lepek dan berminyak, cara menggunakan kondisioner pun harus benar.

Ada beberapa cara-cara khusus agar rambut lebih terawat dan jauh dari kata rontok.

Manjakan kulit ketiak dengan kelembutan ¼ moisturizing cream dari Dove Deodorant. Kulit lembut, cerah, dan bye-bye dark skin.

Pernah dengar soal dry oil? Akhir-akhir ini sudah mulai banyak brand kecantikan yang mengeluarkan dry oil untuk membuat kulit terasa lebih lembap. Yup, tak hanya krim atau lotion, dry oil juga bisa tambah kelembapan kulit, Fimelova!

Biasanya wanita takut kalau memakai sabun batang untuk membersihkan wajah, takut kalau kulit jadi kering.

Riset membuktikan hanya 4% perempuan Indonesia merasa dirinya cantik. Oh, no! Well, apakah kamu termasuk salah satu di antaranya?

Rupanya perkembangan dunia film di Indonesia semakin menunjukkan kemajuan. Munculnya sineas-sineas muda dan semakin banyaknya festival film menjadi tanda bahwa ada titik terang di dunia film Indonesia. Saat ini, film pendek menjadi sorotan untuk mereka yang tengah belajar dan mendalami film. Beragam festival film pendek yang digelar oleh berbagai lembaga pun semakin banyak dan pastinya mendapat dukungan penuh dari para sineas senior Indonesia.

Sudah jadi problem umum kalau perempuan itu paling bermusuhan dengan rambut rontok. Ada rambut yang rontok sih memang wajar, tapi kalau sudah berlebihan, ini saatnya menyatakan ‘perang’!

Bukan sihir, bukan juga cuma iklan. Rambut kuat dari akar itu bisa Anda dapatkan dengan cara mudah. Yuk ikuti tips kami.

Rambut kuat dari akar hingga ujungnya bukan hanya impian belaka lho. Lihat saja aksi Acha, Gadis dan Anggia ini.

“Saya ingin dikenang sebagai orang biasa dengan cinta yang luar biasa. Dan sebagai ibu, saya ingin anak-anak merasa tidak ada ibu lain yang sebaik saya,” ungkap Priskilla Smith Jully saat tim FIMELA.com menyambanginya. Perempuan tuna netra asal Jambi yang akrab disapa Priska ini mengabdikan hidupnya untuk sesama sejak tahun 2006. Puluhan penyandang cacat, orang terlantar, dan penderita gangguan jiwa ditampungnya di shelter yang ia namakan The School of Life (TSoL).

“Aku menatap gelap, tapi aku percaya duniaku berwarna. Cita-citaku sederhana, membawa dunia yang sama kepada mereka yang pernah ditinggalkan. Dan karenanya, aku bahagia,” ungkap Priska, perempuan tunanetra pendiri The School of Life (TSoL)—“rumah” bagi puluhan penyandang cacat, orang terlantar, sampai penderita gangguan jiwa, yang berdiri sejak tahun 2006.