Informasi Profil
- Nama LengkapDjenar Maesa Ayu
- Tanggal Lahir14 Januari 1973
- Tempat LahirJakarta, Indonesia
- PasanganEdi Widjaya (Sudah Bercerai)
- AnakBanyu Bening, Btari Maharani
- ProfesiSastrawan
Djenar Maesa Ayu atau bisa juga dipanggil Nay adalah seorang penulis asal Indonesia. Wanita yang lahir pada tanggal 14 Januari 1973 ini merupakan ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani.
Lahir dan besar di Jakarta, anak dari Sjumandjaja dan Tuti Kirana ini sudah mulai menulis ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Setelah lulus kuliah, Djenar sempat menjajal dunia presenting sebelum menulis secara profesional.
Karya pertamanya Djenar adalah sebelas cerita pendek yang dirangkum dalam satu buku yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! yang ditulis pada tahun 2001 dan dirilis setahun setelahnya. Kritikan yang positif membuat buku ini terpilih menjadi satu dari sepuluh nominasi untuk Khatulistiwa Literary Award di tahun 2003.
Buku Mereka Bilang, Saya Monyet! juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bersamaan dengan novel Nayla yang ditulis Djenar pada tahun 2005.
Selain di dunia tulis menulis, ia juga mencoba peruntungannya di dunia film. Pada tahun 2008, ia menjadi sutradara dari film yang diadaptasi dari buku yang ia tulis sendiri, Mereka Bilang, Saya Monyet!.
Ibu dari dua anak ini juga merupakan penulis yang vokal dalam menghadapi tema seksualitas. namanya kerap diasosiasikan dengan pergerakan Sastra Wangi meski dengan tegas ia menolak karyanya dikelompokkan dalam pergerakan tertentu.
Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Cinta dan Djenar bersatu dengan musisi-musisi lainnya dalam gerakan yang menolak upaya investor mereklamasi Teluk Benoa yang akan mengancam tata lingkungan dan budaya yang ada di Pulau Dewata.
Djenar membacakan lirik yang sengaja dibuatnya untuk melawan reklamasi tersebut di tengah aksi panggungnya Cinta. Menurut Djenar, Bali yang sekarang tidak seperti Bali yang ia kenal dulu.
"Saya penat dengan Bali saat ini. Tidak seperti Bali yang saya kenal dulu. Bayangkan aja, apa yang membuat saya pusing di Jakarta, saya juga dibuat pusing di Bali," ungkap Djenar di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).
Djenar mengeluhkan saat ini Bali seperti Jakarta yang penuh dengan kemacetan. Bahkan Bali pun mulai mengalami kebanjiran. Djenar menakutkan, dengan reklamasi yang dilakukan nanti akan memperkeruh tata lingkungan di Bali.
"Yang ada isinya hotel, spa, mall, ini apa bedanya dengan Jakarta? Sudah mulai macet, sudah mulai banjir, saya tidak mahir bicara, oleh karena itu saya menulis. Dan dari hati yang paling dalam, saya tersentuh untuk menyuarakan tolak reklamasi," tutur Djenar.
Perangi Kanker Payudara
Yang menarik, berbeda dengan single yang ada di album Disko, versi baru dari single Ratu itu dibuat meriah lewat keterlibatan penulis perempuan ternama, Djenar Maesa Ayu.
keterlibatan Djenar Maesa Ayu juga mampu membuat arah lagunya menjadi semakin jelas. Terlebih selama ini, Djenar merupakan salah satu penulis favorit Cinta.
"Banyak tulisan-tulisan Djenar yang mengangkat isu perempuan dengan gaya bahasa yang lantang dan berani. Di lagu Ratu versi baru ini, saya merasa sangat terhormat bisa bekerjasama dan menyuarakan isi hati kami tentang perempuan. Mudah-mudahan bisa menginspirasi," tambah Cinta.
Rencananya, 100% dari hasil penjualan single ini akan disumbangkan ke Lovepink Indonesia Foundation, sebuah organisasi yang peduli terhadap perempuan-perempuan yang mengidap Kanker Payudara.