Seniman lulusan sebuah sekolah teknologi ternama di Indonesia ini selalu dikenal dengan kontroversinya. Antimainstream, rasanya ini satu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok pribadi Sujiwo Tejo. Dan ternyata, sudah genap 25 tahun ia ikut berpartisipasi di dunia seni budaya Indonesia.
Bentuk protes, kembali dihadirkan melalui panggung teater. Kali ini, Djarum Apresiasi Budaya mengangkat cerita dari ranah Minang, Padusi, yang menyuarakan masalah percintaan, kesetiaan, dan harga diri perempuan.
Berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pertunjukkan teater ‘Nyonya-Nyonya Istana’ menutup rangkaian Indonesia Kita tahun ini. Apa yang berbeda dari pertunjukkan teater kali ini?