Informasi Awal
- PengertianCorona Indonesia atau virus COVID-19 masuk ke Indonesia dikonfirmasi pemerintah pusat, pada hari Senin, 2 Maret 2020. Di awal COVID-19 masuk, ada dua orang warga Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19, yaitu perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Kasus Pertama
Kasus pertama Corona Indonesia pada awal bulan Maret 2020 tersebut, diduga berawal dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan Warga Negara Jepang, yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari 2020. Dan akhirnya terkonfirmasi positif COVID-19.
Saat itu ada sekitar 50 negara yang sudah mengkonfirmasi memiliki kasus COVID-19. China sendiri melaporkan ke WHO, mengenai adanya beberapa kasus pneumonia aneh di Wuhan pada Desember 2019.
Tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) memprediksi, virus Corona telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020.
Pernyataan FKM UI didasarkan pada laporan kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), di salah satu daerah sejak minggu ke-3 Januari 2020. Laporan ODP ini dinilai sebagai bukti telah terjadi penularan COVID-19 secara lokal.
COVID-19 Meningkat
Dari data www.covid19.go.id, hingga per tanggal 1 September 2021, jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 4.100.138 orang, pasien sembuh
Sembuh 3.776.891 orang dan meninggal dunia sebanyak 133.676 orang.
Grafik kasus Corona Indonesia yang pada akhir Februari, Maret dan awal April 2021 yang sempat turun, kini kembali merangkak naik. Pada 28 April 2021 kasus baru COVID-19 ada 5.241 orang lalu sehari sesudahnya naik 600-an kasus menjadi 5.833 orang.
Peningkatan kasus COVID-19 juga diiringi dengan jumlah orang yang masuk rumah sakit serta meninggal karena virus SARS-CoV-2 seperti disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi pada Jumat, 30 April 2021.
Belum lagi, sejumlah klaster baru COVID-19 muncul seperti klaster perkantoran, klaster bukber (buka puasa bersama), klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang.
Melihat data tersebut, banyak yang bertanya-tanya apakah gelombang 1 COVID-19 di Indonesia sudah lewat dan sekarang awal dari gelombang kedua.
Namun, terkait kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia, Satgas COVID-19 tidak melihat dari gelombang. Melainkan upaya menekan kasus secara konsisten dari terus menerus. Dengan perspektif seperti itu, Satgas memastikan agar kasus penularan COVID-19 bisa terkendali.
Tiga Varian COVID-19
Ada tiga varian virus COVID-19 dalam kasus Corona Indonesia yang paling menular saat ini telah masuk ke Indonesia. Ketiga varian baru Corona itu berasal dari Inggris, Afrika Selatan dan India.
Varian virus Corona asal Ingggris disebut B117, varian dari Afrika Selatan dinamakan B1351. Sedangkan varian dari India disebut B1617. Varian-varian tersebut penularannya relatif lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menggolongkan B117 dan B1351 sebagai varian yang sangat diwaspadai. Sedangkan B1351 masih kategori varian yang perlu diperhatikan.
Kenaikan kasus biasanya terkait dengan perilaku masyarakat Indonesia yang tidak disiplin, dalam menjalankan protokol kesehatan. Serta, libur panjang juga kerap membuat kasus COVID-19 naik.
Hal ini terjadi biasanya karena terjadi perpindahan/mobilitas orang dari satu ttitik ke titik lain yang bisa menjadi memperluas penularan dan adanya peningkatan pasien positif COVID-19.