Indonesia sudah berani mengangkat tema LGBT di layar lebar. Mau tahu siapa saja pasangan-pasangan dalam film LGBT tersebut?

'Arisan!' adalah salah satu film LGBT Indonesia yang terbaik dan berhasil meraih banyak penghargaan.

Bagaimana cara kamu menghabiskan waktu dengan orang-orang kesayanganmu? Berkumpul di mall sambil duduk cantik di salah satu kedai kopi terkenal? Itu sudah biasa. Coba cara yang satu ini, menghabiskan waktu sambil arisan di salon!

Sudah merasa bosan kumpul arisan di mall? Butuh rekomendasi tempat baru? Well, kumpul bareng geng arisanmu nggak melulu harus di rumah atau mall lho, coba deh tempat yang satu ini!

Bulan lalu, dirilisnya buku Kocok! milik dua pencinta arisan, Nadia Mulya dan Joy Roesma, meramaikan topik seputar kumpul-kumpul sosialita. Sebelumnya, Nia Dinata lebih dulu mengangkat topik yang sama dalam film layar lebar Arisan! dan Arisan! 2. Lalu apa yang spesial dari buku ini, dan bagaimana serunya cerita Nadia-Joy “membongkar” hampir semua hal soal hobi mereka itu? Simak dalam wawancara kami berikut, eksklusif.

Sejak dulu, arisan dan perempuan nggak pernah terpisahkan. Dari masa ke masa arisan pun mengalami perubahan interpretasi, dari wadah silaturahmi, ajang gosip, sampai pengakuan sosial. Nah, bicara tentang pengakuan sosial, saat ini tren kumpul-kumpul perempuan urban sesuai strata sosial—alias arisan sosialita—kian “mewabah”.

Laki-laki murah senyum dan bertatapan dalam ini, ternyata menyimpan sepotong kisah sedih terkait verbal bullying. “Menyakitkan…” katanya. Fotografi: Windy Sucipto

Nia Dinata. Kalau ditanya karyanya apa saja, kita bisa dengan cepat menyebutkan sederet film favorit: Ca Bau Kan, Arisan!, Berbagi Suami, Perempuan Punya Cerita, Arisan! 2, sampai yang terakhir ia produseri, Langit Biru. Tapi sutradara, penulis skenario, produser, sekaligus pendiri perusahaan film independen ini juga punya film dan sutradara favorit! So, temukan 25 fakta tentangnya spesial di sini.(Foto: Windy Sucipto)