Sukses

Relationship

3 Tanda Red Flag dalam Komunikasi Teks dengan Pasangan

Fimela.com, Jakarta Dalam era digital saat ini, pesan teks telah menjadi salah satu cara utama untuk berkomunikasi, terutama dalam hubungan asmara. Bagi pasangan yang tidak dapat bertemu setiap hari atau yang menjalani hubungan jarak jauh, berkirim pesan teks menjadi sarana penting untuk tetap terhubung. Namun, meskipun tampak sederhana, pesan teks dapat menyimpan makna yang lebih dalam dan kompleks.

Sering kali, pesan-pesan ini dapat menyebabkan kebingungan atau salah interpretasi, dan terkadang, tanda-tanda peringatan atau red flag dalam komunikasi bisa terlewatkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami makna di balik kebiasaan berkirim pesan ini agar dapat menjaga kesehatan hubungan. Menurut sejumlah terapis dan ahli hubungan, dinamika pesan teks dapat mempengaruhi hubungan asmara secara signifikan.

Natalie Rosado, seorang konselor terkemuka, mengungkapkan bahwa pesan teks dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat atau, sebaliknya, menghambat dinamika hubungan. Di sisi positif, pesan teks memberikan kesempatan bagi pasangan untuk saling berbagi momen kecil dan mengekspresikan kasih sayang, yang dapat memperkuat ikatan emosional.

Namun, di sisi negatif, pesan teks juga dapat mengungkapkan kekhawatiran yang lebih dalam, seperti masalah komunikasi dan ketersediaan emosi, yang sering kali muncul dari frekuensi, nada, dan isi pesan, simak informasi lengkapnya seperti yang dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Jum'at(6/12).

1. Balasannya Tidak Jelas

Dalam hubungan, tanda-tanda ketidakjelasan sering kali terlihat dari komunikasi yang tidak jelas, seperti pesan singkat dan ambigu, serta jawaban yang tidak pasti dari pasangan. Menurut Joni Ogle, hal ini bisa menunjukkan ketidaktertarikan atau penghindaran, sementara jawaban seperti mungkin atau kita lihat saja dapat mencerminkan ambivalensi atau kurangnya komitmen.

Komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting untuk mengatasi ketidakpastian ini. Dengan mendiskusikan perasaan dan harapan secara jujur, pasangan dapat membangun pemahaman yang lebih baik dan memperkuat ikatan hubungan. Memperhatikan tanda-tanda ketidakjelasan dan berani mengajukan pertanyaan dapat membantu menjaga kesehatan emosional dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dan transparan.

2. Terlalu Sering Menggunakan Emoji atau GIF

Komunikasi yang bermakna sangat penting dalam hubungan, dan ketergantungan berlebihan pada emoji atau GIF bisa menjadi penghalang dalam percakapan mendalam, seperti yang dijelaskan oleh Sanam Hafeez, PsyD. Ketergantungan ini dapat menciptakan rasa keterasingan dan meningkatkan risiko perpisahan, karena emoji tidak dapat menyampaikan emosi kompleks seperti kata-kata. Courtney M. Hubscher menyoroti bahwa banyak orang lebih memilih emoji daripada komunikasi verbal, yang mengurangi kedalaman percakapan.

Khususnya, emoji jempol ke atas sering digunakan untuk menunjukkan persetujuan cepat, namun jika digunakan berlebihan, bisa menandakan kurangnya perhatian dan keterlibatan, seperti yang dijelaskan oleh Beth Ribarsky, PhD. Corri Fetman menambahkan bahwa emoji ini sering digunakan untuk mengakhiri percakapan, menunjukkan ketidakpedulian. Memahami penggunaan emoji dalam komunikasi dapat membantu menilai kedalaman hubungan.

3. Frekuensi Mengirim Pesan Berkurang

Perubahan mendadak dalam frekuensi dan gaya pesan teks dari pasangan dapat menjadi indikator penting dalam sebuah hubungan, menunjukkan kemungkinan adanya jarak emosional atau masalah lain. Penurunan frekuensi pesan dapat menandakan prioritas yang bergeser, sementara perubahan gaya komunikasi, seperti nada yang lebih formal, bisa mengindikasikan adanya gangguan atau kehilangan minat. Memperhatikan tanda-tanda ini memungkinkan Anda untuk lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah, sehingga membantu menjaga kesehatan hubungan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading