Fimela.com, Jakarta Puasa sebelum menikah sering kali menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang tengah mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pernikahan. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah puasa sebelum menikah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi atau hanya sekadar anjuran belaka. Beberapa tradisi atau saran dari orang-orang terdahulu menyebutkan bahwa menjalani puasa beberapa hari sebelum hari pernikahan dapat membawa berkah atau ketenangan batin bagi calon pengantin.
Namun, dalam pandangan agama Islam yang lebih luas, penting untuk memahami dasar-dasar syariat mengenai ibadah puasa dan bagaimana hal ini diterapkan dalam konteks pernikahan. KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan klarifikasi mengenai topik ini. Dalam sebuah video yang dibagikan melalui kanal YouTube @lathifahtv, Buya Yahya menjelaskan secara rinci mengenai puasa dalam konteks pernikahan.
Menurut beliau, puasa yang diwajibkan dalam ajaran Islam meliputi puasa Ramadhan dan puasa nazar, serta puasa kafarat bagi mereka yang melanggar sumpah. Tidak ada ketentuan yang secara khusus mewajibkan puasa sebelum menikah. Namun, Buya Yahya menekankan bahwa puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, tetap dapat dilakukan oleh calon pengantin sebagai bentuk ibadah yang didasari niat yang tulus.
Advertisement
Pesannya adalah agar setiap ibadah, termasuk puasa, dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran agama, tanpa menambah-nambahkan kewajiban yang tidak ada dalam syariat, seperti yang dilansir Fimela.com dari berbagai sumber Senin(2/12).
Advertisement
Baiknya Puasa Senin Kamis, Begini Niatnya
Buya Yahya menjelaskan bahwa puasa sunnah dapat digunakan sebagai sarana tawassul kepada Allah, di mana umat Islam dapat berniat agar puasa mereka menjadi doa untuk memohon kelancaran dan keberkahan dalam pernikahan serta rumah tangga. Meskipun demikian, puasa ini bersifat sunnah dan bukan kewajiban.
Buya Yahya menekankan pentingnya pemahaman yang benar dalam beribadah untuk menghindari praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, selain menjadi bentuk ibadah, juga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, dilakukan secara sukarela tanpa paksaan. Tawassul melalui amalan sunnah memerlukan niat yang tulus dan ikhlas. Buya Yahya juga mengingatkan bahwa persiapan pernikahan sebaiknya difokuskan pada hal-hal penting seperti persiapan mental, fisik, dan spiritual.
Calon Pengantin Disarankan Lakukan Ini
Buya Yahya menekankan pentingnya ibadah sebelum menikah dalam Islam untuk memperoleh keberkahan, meskipun ibadah seperti puasa sunnah bukanlah kewajiban. Keberkahan dapat diraih dengan mengikuti ajaran agama, memperbanyak doa, dan bersedekah, yang semuanya harus dilakukan dengan niat tulus dan pemahaman yang benar.
Keikhlasan dalam beribadah adalah kunci utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan umat Islam dianjurkan untuk mempelajari ajaran agama secara mendalam agar tidak terjebak dalam praktik yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Buya Yahya memberikan panduan yang jelas bagi calon pengantin untuk menjalani ibadah dengan benar sesuai syariat, sehingga dapat mendatangkan keberkahan dalam pernikahan.