Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan dalam kehidupan, termasuk pernikahan, tidak terlepas dari berbagai tantangan dan konflik. Dalam konteks keluarga, pasangan suami istri diharapkan saling mendukung dan bekerja sama untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia.
Dalam ajaran Islam, suami memiliki peran penting sebagai pemimpin keluarga yang bertanggung jawab membimbing anggota keluarganya menuju kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi suami untuk menjadi teladan yang baik bagi istri dan anak-anaknya. Namun, dalam menjalankan perannya, suami tidak terlepas dari kemungkinan melakukan kesalahan.
Meski manusiawi, ada beberapa kesalahan yang dianggap sangat serius dalam Islam dan sebaiknya dihindari oleh suami. Kesalahan-kesalahan ini selain dapat merusak keharmonisan rumah tangga, juga memiliki implikasi spiritual yang dalam. Menjaga hubungan yang baik dan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut adalah kunci untuk mencapai kehidupan keluarga yang selaras dengan ajaran Islam, simak informasi seperti yang dilansir Fimela.com dari berbagai sumber (18/11).
Advertisement
Advertisement
1. Tidak Mengajarkan Agama
Dalam Islam, peran suami tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan materi keluarga, tetapi juga mencakup tanggung jawab spiritual yang mendalam. Suami memiliki kewajiban untuk membimbing keluarganya agar lebih dekat dengan ajaran agama dan mencapai kebahagiaan di akhirat. Tanggung jawab ini sangat penting dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, karena mengabaikannya dapat berakibat fatal.
Untuk melaksanakan tanggung jawab ini, suami dapat mengambil beberapa langkah praktis. Pertama, membangun komunikasi yang baik dengan anggota keluarga untuk mendiskusikan nilai-nilai agama. Menghadiri kegiatan keagamaan bersama, seperti pengajian dan shalat berjamaah, dapat memperkuat ikatan spiritual keluarga.
Selain itu, menjadi teladan dengan menunjukkan perilaku yang sesuai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari adalah kunci. Membaca Al-Qur'an bersama dan mengenalkan kisah-kisah nabi dapat memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi keluarga. Dengan demikian, suami berperan sebagai pemimpin dan guru yang membimbing keluarganya menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah, menjadikan pengajaran agama sebagai investasi untuk keselamatan di dunia dan akhirat.
2. Tidak Memberi Nafkah
Dalam ajaran Islam, menafkahi keluarga merupakan kewajiban penting bagi seorang suami, yang dianggap sebagai bagian dari ibadah dan mendatangkan pahala. Rasulullah SAW menegaskan bahwa memberikan nafkah kepada keluarga adalah amalan yang sangat dihargai di sisi Allah, dan suami yang mengabaikan kewajiban ini akan berdosa. Sabda beliau menyatakan bahwa nafkah yang diberikan dengan niat mencari pahala akan dianggap sebagai sedekah.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa menelantarkan tanggung jawab nafkah dapat membuat seseorang berdosa. Ini menekankan pentingnya seorang suami untuk memastikan kebutuhan istri dan anak-anaknya terpenuhi agar mereka dapat hidup dengan baik dan layak. Dengan memenuhi kewajiban ini, suami tidak hanya menjalankan perintah agama tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Advertisement
3. Bersikap Kasar terhadap Istri
Kekerasan dalam rumah tangga sangat dilarang dalam ajaran Islam. Suami diharuskan bersikap baik dan adil terhadap istri, dan tidak boleh bersikap kasar. Rasulullah SAW menekankan pentingnya memiliki akhlak yang baik dalam berinteraksi dengan pasangan. Beliau bersabda bahwa mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, terutama terhadap istrinya, menandakan bahwa hubungan harmonis dalam pernikahan sangat diutamakan.
Rasulullah SAW juga mengingatkan agar suami tidak membenci istrinya, meskipun ada sifat yang kurang disukai, karena pasti ada sifat lain yang dapat diridhai. Pesan ini mengajak pasangan untuk saling memahami dan menerima kekurangan satu sama lain. Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan prinsip Islam yang mengedepankan penghormatan dan kemuliaan terhadap pasangan, guna menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia.