Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, siapa yang tidak pernah mengalami masa-masa sulit setelah putus? Ada yang bisa langsung move on dan melanjutkan hidup, tetapi ada juga yang masih terjebak dalam kenangan lama, bahkan kadang masih sering dihubungi oleh mantan. Kondisi ini bisa menjadi rumit, terutama jika kamu sudah berusaha move on tapi mantan masih saja menghubungi. Rasanya mungkin campur aduk: di satu sisi kamu sudah ingin melangkah maju, namun di sisi lain, kenangan bersama mantan terus muncul lewat pesan atau telepon darinya.
Menghadapi mantan yang masih suka menghubungi bukanlah hal yang mudah, terutama jika kamu masih ada perasaan atau merasa bersalah memutuskan komunikasi. Namun, kamu berhak menentukan batasan untuk menjaga kesehatan emosionalmu. Menetapkan jarak yang sehat dengan mantan bisa menjadi langkah penting agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang seharusnya sudah selesai.
Lalu, bagaimana cara menghadapi situasi ini dengan bijak? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk merespons mantan yang masih suka menghubungi tanpa harus terbawa emosi atau kebingungan. Yuk, simak cara-cara efektifnya!
Advertisement
Advertisement
1. Tentukan Batasan Komunikasi
Jika kamu merasa terganggu, tegaskan pada mantan tentang batasan yang kamu butuhkan. Misalnya, beri tahu mantan bahwa kamu butuh waktu sendiri untuk pulih atau bahwa kamu tidak ingin berbicara tentang hubungan yang sudah berakhir. Menjaga batasan komunikasi ini akan membantu kamu dan mantan memahami ruang masing-masing dan menghargai keputusanmu.
2. Jangan Terbawa Emosi
Menghadapi mantan yang terus menghubungi bisa membuat emosimu bercampur aduk. Namun, cobalah untuk merespons dengan tenang. Hindari reaksi emosional yang berlebihan, karena hal ini bisa membuat mantan merasa kamu masih terlibat atau menumbuhkan harapan yang salah. Berkomunikasilah seperlunya dan tetap kendalikan perasaanmu.
Advertisement
3. Alihkan Fokus pada Hal Positif
Jika mantan terus menghubungi, alihkan perhatianmu pada kegiatan yang membuatmu bahagia dan produktif. Lakukan hobi yang kamu sukai, habiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman, dan fokus pada pencapaian diri. Kegiatan-kegiatan ini akan membantumu mengatasi rasa rindu atau nostalgia, sekaligus menjadikanmu pribadi yang lebih positif.
4. Pertimbangkan untuk Tidak Menjawab
Jika mantan sudah terlalu sering menghubungi dan tidak menghargai batasan yang sudah kamu buat, tak ada salahnya untuk tidak merespons atau bahkan memblokir jika perlu. Ini bukan berarti kamu memutus hubungan secara kasar, tetapi ini adalah bentuk perlindungan diri agar kamu bisa move on dengan lebih mudah.
Advertisement
5. Curhat pada Teman atau Keluarga
Jika merasa bingung atau butuh dukungan, jangan ragu untuk berbagi cerita dengan teman atau keluarga terdekat. Mereka bisa memberikan perspektif baru, membantu kamu melihat situasi dengan lebih jernih, atau sekadar mendukungmu agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi situasi ini. Dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan kekuatan tambahan untuk menjaga batasan dengan mantan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, semoga kamu bisa lebih bijak dalam menghadapi mantan yang masih suka menghubungi, sahabat Fimela. Kamu berhak untuk melangkah maju dengan tenang!