Fimela.com, Jakarta Setelah putus cinta, banyak orang merasakan campuran emosi seperti sedih, marah, hingga kecewa. Salah satu langkah awal yang penting untuk move on adalah mengakui dan memahami perasaan yang ada. Menurut Headspace, menerima perasaan tersebut tanpa menolaknya adalah kunci agar kamu bisa move on dengan sehat. Biarkan dirimu merasa dan mengurai setiap emosi tanpa merasa bersalah atau lemah.
Tidak apa-apa untuk menangis atau marah jika itu yang kamu rasakan. Semua emosi tersebut wajar dan merupakan bagian dari proses move on yang sehat. Menghindari atau menekan perasaan justru bisa memperpanjang rasa sakit dan menghambat proses move on. Jangan takut untuk berbicara atau menulis tentang apa yang kamu rasakan, karena hal ini bisa menjadi terapi yang baik untuk menyembuhkan hati.
Cobalah memahami bahwa perasaan-perasaan ini hanya sementara, dan semua ini adalah bagian dari proses move on. Seiring berjalannya waktu, perasaan akan mereda dan kamu akan merasa lebih baik. Memahami bahwa proses move on membutuhkan waktu juga akan membuatmu lebih mudah untuk menerima keadaan dan bersiap melangkah ke depan.
Advertisement
Advertisement
Fokus pada Diri Sendiri
Setelah putus, kamu punya kesempatan untuk kembali memusatkan perhatian pada diri sendiri. Menurut para psikolog, salah satu cara untuk move on adalah dengan merawat diri secara fisik dan mental. Fokuskan energi pada aktivitas-aktivitas yang bisa membuatmu bahagia, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang pernah tertunda. The Everygirl menyarankan untuk memanfaatkan waktu ini untuk lebih mengenali diri dan kebutuhan pribadimu.
Cobalah kembali mengeksplorasi hal-hal yang mungkin selama ini terabaikan. Entah itu dengan mencoba hobi baru, pergi ke tempat yang kamu inginkan, atau hanya sekadar meluangkan waktu untuk menikmati me-time di rumah. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri bisa memperkaya batin dan menambah kebahagiaan.
Jangan lupa, semakin kamu merawat dan meni diri sendiri, semakin cepat pula proses pemulihan setelah putus cinta. Memberikan cinta untuk diri sendiri akan membuatmu lebih kuat dan bahagia dalam menjalani hari tanpa kehadiran pasangan.
Bangun Dukungan Sosial yang Positif
Menghadapi putus cinta sendirian memang terasa berat, tetapi membangun dukungan dari orang-orang terdekat dapat meringankan beban. Menurut Headspace, berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang mendukung akan memberikan perasaan nyaman dan dipahami. Dukungan ini bisa membantu memproses perasaan dan memberi perspektif baru yang positif.
Sahabat atau keluarga bisa menjadi tempat curhat dan memberikan saran yang membangun. Mereka juga bisa mengingatkan bahwa kamu tidak sendiri dalam proses ini. The Everygirl menambahkan bahwa melakukan kegiatan bersama teman-teman yang menyenangkan bisa membuatmu melupakan perasaan negatif untuk sementara waktu dan melihat bahwa banyak hal positif yang bisa kamu nikmati.
Lingkungan yang suportif akan membuatmu lebih mudah untuk kembali tersenyum dan menikmati hidup. Jadikan pengalaman ini sebagai momen untuk mempererat hubungan dengan orang-orang yang peduli padamu. Dukungan dari mereka bisa menjadi penguatmu untuk bangkit dan melihat bahwa masa depan yang cerah menanti di depan sana.
Â
Penulis: Azura Puan Khalisa
#Unlocking the Limitless