Fimela.com, Jakarta Toxic relationship adalah hubungan di mana dinamika antara dua orang tidak lagi sehat dan penuh tekanan. Hubungan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik di antara pasangan, teman, atau bahkan keluarga. Seperti yang dikutip dari Calm Blog, toxic relationship dapat menyebabkan tekanan mental yang luar biasa dan mempengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Tanda-tanda awal toxic relationship sering kali tidak mudah terlihat. Perasaan lelah, cemas, dan tidak dihargai bisa menjadi tanda bahwa ada masalah dalam hubungan tersebut. Hal ini sering kali membuat seseorang meragukan diri sendiri dan sulit keluar dari situasi tersebut.
Menurut Women’s Health, penting untuk mengenali tanda-tanda awal dari toxic relationship. Bila seseorang merasa terus-menerus dihakimi atau dikendalikan oleh pasangannya, itu bisa menjadi salah satu indikator utama bahwa hubungan tersebut tidak lagi sehat.
Advertisement
Advertisement
Tanda-Tanda Toxic Relationship
Salah satu tanda yang paling umum dari toxic relationship adalah komunikasi yang buruk. Ketika komunikasi tidak lagi berjalan dengan baik, sering kali percakapan berubah menjadi pertengkaran atau salah satu pihak enggan untuk berbicara sama sekali. Ini menciptakan jarak emosional yang semakin lama semakin dalam.
Kontrol juga merupakan elemen penting yang harus diwaspadai. Seperti yang dijelaskan di Calm Blog, pasangan yang berusaha mengendalikan segala aspek kehidupan Anda, mulai dari teman hingga keputusan sehari-hari, adalah tanda yang jelas bahwa hubungan itu tidak lagi sehat.
Rasa cemas dan takut menjadi tanda lain yang patut diwaspadai. Bila Anda merasa takut untuk mengungkapkan perasaan atau pendapat karena takut akan reaksi pasangan, ini menunjukkan adanya ketidakamanan dalam hubungan, yang bisa memburuk dari waktu ke waktu.
Bagaimana Menyikapinya?
Langkah pertama dalam menghadapi toxic relationship adalah mengenali bahwa Anda pantas mendapatkan hubungan yang lebih baik. Menurut Women’s Health, penting untuk memahami bahwa hubungan sehat didasarkan pada rasa hormat dan keseimbangan, bukan kontrol dan manipulasi.
Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan profesional bisa menjadi langkah penting dalam keluar dari toxic relationship. Banyak orang merasa terisolasi dalam situasi ini, tetapi penting untuk diingat bahwa ada orang-orang di sekitar yang peduli dan siap membantu.
Terakhir, beranikan diri untuk membuat keputusan yang sulit. Memutuskan untuk meninggalkan toxic relationship bisa menjadi salah satu langkah tersulit, tetapi juga bisa menjadi keputusan paling penting untuk kesehatan mental dan emosional Anda di masa depan. Seperti yang disampaikan oleh Calm Blog, langkah kecil menuju kebebasan bisa membuka jalan menuju kehidupan yang lebih sehat dan lebih bahagia.
Â
Penulis: Azura Puan Khalisa
#Unlocking the Limitless