Sukses

Relationship

8 Tanda Sikap Pria Baik yang Ternyata Suka Main Fisik, Awas Rentan KDRT

Fimela.com, Jakarta Istilah 'main fisik' sebenarnya memiliki konotasi negatif yang mengarah kepada kekerasan fisik dalam hubungan cinta atau KDRT. Kekerasan dalam hubungan cinta tentu menjadi masalah serius yang sering kali tersembunyi di balik penampilan yang baik dan penuh perhatian. Sering kali sikap buruk seperti ini ditunjukkan seorang pria untuk mengelabui perempuan yang ia suka sehingga perempuan akan berpikir bahwa dia adalah pria green flag yang cocok dijadikan pasangan hidup.

Namun sebenarnya ada banyak tanda sikap pria yang tampak baik di luar namun ternyata menyimpan tabiat suka melakukan kekerasan terhadap pasangannya. Meski tampak baik dari luar, ternyata ini ciri-ciri seorang pria suka main fisik atau suka melakukan kekerasan pada pasangannya.

1. Mudah alami perubahan mood

Salah satu tanda utama pria yang suka melakukan kekesarasan adalah perubahan suasana hati yang ekstrem dan tiba-tiba. Seorang pria yang tampak baik bisa berubah menjadi sangat marah atau frustrasi dalam sekejap dengan alasan yang sepele. Hal-hal kecil sudah bisa menyulut amarahnya dan bahkan kata-katanya kasar. Perubahan mood ini sering kali diikuti oleh perilaku yang agresif atau mengancam.

2. Protektif yang jadi posesif

Pria yang suka melakukan kekerasan selalu ingin melakukan kontrol berlebihan pada hidup pasangannya. Ia mencoba mengontrol setiap aspek kehidupan pasangan dengan dalih perhatian, namun sayangnya ini justru mengganggu kenyamanan pasangan dalam bersosialisasi. Sikap ini termasuk mengatur siapa yang boleh ditemui, apa yang boleh dipakai, berapa jam ketemu dan lain sebagainya. Kontrol yang berlebihan ini sering kali disamarkan sebagai bentuk protektif atau ingin melindungi.

3. Cemburu berkedok perhatian

Rasa cemburu yang berlebihan dan tidak masuk akal adalah tanda lain dari pria yang 'suka main fisik'. Pria yang melakukan kekerasan pasti merasa gampang merasa insecure dan cemburu akan hal-hal kecil, bahkan tanpa alasan yang jelas. Ia rentan menuduh pasangannya berselingkuh atau berbohong tanpa bukti yang konkret. Ia hanya menaruh prasangka dan curiga karena pikiran buruknya sendiri.

4. Membatasi interaksi demi kebaikan

Pernah bertemu dengan pria yang suka membatasai komunikasi pasangan dengan teman dan keluarganya sendiri? Mengisolasi pasangan dari teman dan keluarganya adalah taktik umum yang digunakan oleh pria yang suka melakukan kekerasan. Ia mungkin mencoba memutuskan hubungan pasangannya dengan orang-orang terdekat untuk membuatnya lebih mudah dikendalikan, diancam dan dimanipulasi. Pasangan akan merasa bergangtung padanya karena tak lagi memiliki siapa pun di sisinya.

5. Bersikap pasif agresif

Bersikap pasif agresif meliputi tidak mengungkapkan intensi sebenarnya dalam berkomunikasi. Tampak mengatakan 'terserah' tapi ketika pasangannya melakukan hal yang disukainya, ia justru marah besar. Ia bilangnya tidak marah tapi kontak justru diblok dan melakukan teror dengan ancaman-ancaman tidak menyenangkan. Pria yang suka melakukan kekerasan juga akan sering merendahkan pasangannya secara verbal, membuatnya merasa tidak berharga atau tidak kompeten. Ini adalah cara untuk melemahkan kepercayaan diri agar ia merasa lebih tinggi.

6. Gampang minta maaf setelah marah

Salah satu tanda paling jelas seorang pria yang yang tampaknya baik di luar tapi sebenarnya suka melakukan kekerasan adalah gampang minta maaf setelah marah besar dan memaki hingga pasangan sakit hati. Ia menunjukkan sikap bunglon yang mungkin jauh berbeda antara sedang baik dan sedang marah. Kekerasan fisik mungkin belum banyak terjadi, namun ia sudah sering berkata kasar hingga menyakiti hati. Pada akhirnya dia yang memohon untuk dimaafkan.

7. Mengancam pisah tapi dia yang ingin balikan

Ancaman kekerasan, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah tanda yang perlu diwaspadai termasuk ancaman ingin pisah tapi nyatanya dia yang tetap ingin kembali. Pria yang suka melakukan kekerasan sering kali menggunakan ancaman untuk menakut-nakuti dan mengontrol pasangannya. Ancaman ini bisa berupa ancaman psikologis, fisik, atau bahkan ancaman untuk menyakiti diri sendiri.

8. Bersikap manis setelah melakukan kekerasan

Siklus kekerasan sering kali diikuti oleh periode manis dan romantis, di mana pria yang suka melakukan kekerasan bersikap sangat manis dan penuh kasih sayang setelah melakukan tindakan kekerasan. Ini adalah cara untuk membuat hati pasangannya luluh sehingga tetap mau mempertahankan hubungan beracun ini. Ia bahkan rela melakukan hal-hal bodoh agar bisa dimaafkan.

Jika mengenali tanda-tanda ini pada seorang pria, lebih baik pertimbangkan lagi menjalin hubungan serius dengannya.

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading