Sukses

Relationship

7 Tanda Mertua Toksik dan Sikap Tepat Menghadapinya

Fimela.com, Jakarta Pernikahan adalah ikatan suci antara dua individu yang saling mencintai dan berkomitmen untuk menjalani hidup bersama. Namun, seringkali pernikahan tidak hanya melibatkan pasangan saja, tetapi juga keluarga besar, termasuk mertua. Mertua yang baik dapat menjadi sumber dukungan dan kasih sayang. Namun, sayangnya tidak semua mertua demikian.

Beberapa mertua dapat menjadi toksik dan mengganggu keharmonisan rumah tangga. Mengutip buku I Do, "Menurut Dr. Jenine Lowery, seorang konselor profesional dari Amerika Serikat, mengenali tanda-tanda dari mertua toksik ini adalah hal yang krusial. Bukan hanya mengenali, tetapi pasangan yang (akan) menikah juga perlu mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menghentikannya berbuat lebih jauh lagi." Berikut adalah tujuh tanda mertua toksik dan bagaimana cara menghadapi mereka dengan tepat. Mari simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

1. Terlalu Ikut Campur dalam Urusan Rumah Tangga

Salah satu tanda mertua toksik adalah mereka sering ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tahu yang terbaik dan mencoba mengendalikan berbagai aspek kehidupan pasangan. Misalnya, mertua yang toksik mungkin memberikan instruksi tentang bagaimana mengatur rumah, mendidik anak, atau bahkan mengelola keuangan.

Komunikasi adalah kunci. Bicarakan secara jujur dengan pasangan kamu tentang batasan yang perlu diterapkan. Jelaskan kepada mertua dengan sopan bahwa kamu dan pasangan ingin belajar dan mengatasi masalah rumah tangga sendiri. Sampaikan bahwa nasihat mereka tetap dihargai, namun keputusan akhir ada di tangan kamu dan pasangan.

 

 

2. Membuatmu Merasa Tidak Cukup Baik

Mertua toksik mungkin sering membuat kamu merasa tidak cukup baik. Mereka bisa saja mengkritik cara kamu mengurus rumah, memasak, atau bahkan penampilan kamu. Hal ini bisa merusak rasa percaya diri dan menimbulkan stres dalam pernikahan.

Jangan biarkan kritik negatif merusak harga diri kamu. Yakinkan diri kamu bahwa kamu adalah pasangan yang baik dan pantas dihargai. Jika kritik terus berlanjut, bicarakan dengan pasangan kamu untuk mencari solusi bersama. Pasangan kamu bisa membantu menyampaikan kepada mertua bahwa sikap kritis tersebut tidak konstruktif dan malah menyakiti perasaan.

 

 

3. Selalu Membandingkan dengan Orang Lain

Mertua toksik sering kali membandingkan kamu dengan orang lain, seperti mantan pacar anaknya atau menantu lainnya. Mereka mungkin mengatakan bahwa orang lain lebih baik dalam hal tertentu, yang pada akhirnya membuat kamu merasa tidak dihargai.

Tetaplah tenang dan jangan terbawa emosi. Bicarakan dengan pasangan kamu tentang perasaan kamu saat dibandingkan dengan orang lain. Jika perlu, ajak pasangan kamu untuk berdiskusi dengan mertua tentang bagaimana perbandingan tersebut tidak membantu dan malah menimbulkan perasaan tidak nyaman.

 

 

4. Sering Menyalahkanmu atas Masalah

Mertua toksik mungkin cenderung menyalahkan kamu atas setiap masalah yang terjadi dalam pernikahan atau keluarga. Mereka bisa saja menganggap kamu sebagai penyebab konflik atau kesulitan yang dihadapi anaknya.

Penting untuk memiliki komunikasi yang terbuka dengan pasangan kamu. Diskusikan masalah ini dan minta dukungan pasangan kamu. Ketika mertua mulai menyalahkan, cobalah untuk tetap tenang dan tidak defensif. Jelaskan situasi dari sudut pkamung kamu dengan sopan dan hormat.

 

 

5. Mengontrol Waktu dan Kegiatanmu

Mertua yang toksik mungkin mencoba mengontrol waktu dan kegiatan kamu, misalnya dengan sering muncul tanpa pemberitahuan atau mengatur jadwal keluarga tanpa berkonsultasi dengan kamu. Ini bisa membuat kamu merasa terjebak dan kehilangan kebebasan.

Buatlah batasan yang jelas mengenai waktu pribadi dan keluarga. Komunikasikan kepada mertua bahwa penting bagi kamu dan pasangan untuk memiliki waktu berkualitas bersama tanpa gangguan. kamu bisa mengatur jadwal kunjungan atau acara keluarga yang disepakati bersama untuk menjaga keseimbangan.

 

 

6. Menggunakan Manipulasi Emosional

Mertua toksik mungkin menggunakan manipulasi emosional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka bisa saja mengancam untuk menjauh jika tidak mendapat perhatian atau membuat kamu merasa bersalah karena tidak memenuhi keinginan mereka.

Kenali taktik manipulasi emosional dan jangan mudah terpengaruh. Tetaplah tegas dalam batasan yang telah kamu buat. Jika mertua menggunakan ancaman atau mencoba membuat kamu merasa bersalah, jelaskan bahwa kamu menghargai hubungan tersebut namun ada batasan yang harus dihormati.

 

 

7. Tidak Menghormati Privasimu

Mertua toksik mungkin tidak menghormati privasi kamu dan pasangan. Mereka bisa saja masuk ke kamar tidur tanpa izin, membaca pesan pribadi, atau ikut campur dalam urusan yang seharusnya menjadi privasi pasangan.

Jelaskan kepada mertua bahwa privasi adalah hal penting dalam pernikahan. Bicarakan dengan pasangan tentang pentingnya menjaga privasi dan bagaimana cara menghormatinya. Pasangan kamu dapat membantu menyampaikan kepada mertua bahwa ada batasan yang harus dihormati untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Sikap Tepat Menghadapi Mertua Toksik

Menghadapi mertua toksik memerlukan kesabaran, komunikasi yang baik, dan batasan yang jelas. Berikut adalah beberapa sikap yang dapat membantu:

Tetap Tenang dan Sopan: Emosi yang meledak-ledak hanya akan memperburuk situasi. Tetaplah tenang dan sopan saat berhadapan dengan mertua.

Libatkan Pasangan: Pasangan kamu adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah ini. Bicarakan setiap permasalahan dengan pasangan dan minta dukungan mereka.

Buat Batasan yang Jelas: Tentukan batasan yang jelas mengenai privasi, waktu, dan interaksi dengan mertua. Pastikan batasan ini disepakati oleh kamu dan pasangan.

Jangan Biarkan Kritik Merusak Harga Diri: Percayalah pada kemampuan dan keputusan kamu sebagai pasangan. Jangan biarkan kritik negatif merusak rasa percaya diri kamu.

Cari Dukungan dari Luar: Jika situasi menjadi terlalu sulit, carilah dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan konselor pernikahan.

Prioritaskan Keharmonisan Rumah Tangga: Ingatlah bahwa pernikahan kamu adalah prioritas utama. Buat keputusan yang terbaik untuk keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga kamu.

Menghadapi mertua toksik memang bukan hal yang mudah, namun dengan sikap yang tepat dan dukungan pasangan, kamu dapat mengatasi tantangan ini.

Sahabat Fimela, ingatlah untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dan membangun hubungan yang sehat dan harmonis dalam pernikahanmu, ya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading