Fimela.com, Jakarta Kayaknya kita semua pernah mengalami fase di mana terlalu ekspresif di media sosial sampai-sampai ngeshare hal-hal yang seharusnya privat banget. Tapi sadar atau nggak, oversharing itu kadang dilakukan sama seperti air alias ngalir aja.
Terkadang kita kelewat excited dan lupa kalau nggak semua hal perlu dibagi ke publik. Atau mungkin juga kita lagi butuh perhatian ekstra dari lingkaran pertemanan kita.
Tapi oversharing itu bisa bikin masalah besar, lho. Mulai dari kehilangan privasi, di-bully sampai dijadiin bahan gosip hangat. Biar hidup tenang dan damai, ada baiknya kita batasi informasi yang kita bagikan ke publik.
Advertisement
Contohnya saja, misal kamu hobi nge-rant soal kerjaan di Twitter, atau mengunggah foto-foto dengan pakaian terbuka saat lagi liburan. Bisa kepergok sama atasan atau keluarga kan? No banget! Belum lagi risiko data kita disalahgunakan sama orang-orang jahil di luaran sana.
Amit-amit lah pokoknya! Makanya, kita harus mulai sadar diri dan nerapin privasi yang ketat di medsos. Pastikan untuk selalu batasi akses ke akun kita, sensor informasi penting, dan cuma membagikan momen-momen yang aman untuk dikonsumsi publik.
Mau tau caranya biar oversharing nggak jadi kebiasaan? Let’s check it out! Pastikan kamu simak baik-baik supaya nggak kebablasan lagi saat update status di medsos, karena seperti yang kita tahu privasi itu kunci keamanan agar terhindar dari hal-hal yang nggak diinginkan.
Advertisement
Cegah Oversharing di Media Sosial
1. Setting The ‘Boundaries’
Salah satu cara paling ampuh buat ngatasin kebiasaan oversharing di media sosial adalah dengan Setting The 'Boundaries' alias ngebatesin diri sendiri. Caranya gampang, kamu harus punya batasan yang jelas soal hal-hal apa saja yang boleh dibagikan ke publik dan yang nggak boleh.
Misal, nggak akan pernah nge-share foto atau video memalukan, no matter what! Itu udah jadi red line yang nggak boleh dilewati. Intinya sih, kita harus tegas dan disiplin sama diri sendiri. Pastikan apa yang kamu posting nggak malu-maluin dan selalu inget kalo medsos itu wilayah publik yang harus dijaga.
2. Think Twice
Percaya atau nggak, think twice itu jadi salah satu kunci untuk ngatasin kebiasaan oversharing di medsos, lho. Jadi gini, sebelum kita upload atau ngeshare apapun di medsos, kita harus mikir dua kali terlebih dahulu.
Soalnya, sekali sesuatu udah tersebar di dunia maya, bakal susah buat menyelamatkannya. Bisa aja kontennya jadi bahan bully, diomongin di mana-mana, atau bahkan bikin kita kehilangan pekerjaan dan reputasi.
Makanya, dengan selalu 'think twice' sebelum posting, kita jadi lebih berhati-hati dalam milih konten yang bakal dibagi. Kita akan selalu mempertimbangkan konsekuensinya baik buat diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Cegah Oversharing di Media Sosial
3. Pertimbangkan Dampak Jangka Panjangnya
Sebelum kalian ngeshare sesuatu di media sosial, tanya diri sendiri dahulu "Apa sih dampak jangka panjangnya kalau postingan ini di-upload?". Intinya, kita harus punya visi jangka panjang dan nggak cuma mikir dampak sesaatnya aja.
Pokoknya, pikirin baik-baik sebelum posting apa pun di medsos. Selalu pertimbangkan dampak jangka panjangnya, jangan cuma mikir sesaat, dan pastikan selalu waspada.
4. Ganti Media untuk Berbagi
Terkadang, kita terlalu nyaman buat share semuanya ke medsos, tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Padahal, nggak semua hal perlu dibagi ke khalayak publik, kan? Nah, salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hal itu adalah dengan mengganti media buat berbagi hal-hal tertentu.
Daripada diumbar ke Twitter yang bisa dibaca siapa aja, mending ganti medianya ke grup WhatsApp khusus sama teman-teman deket aja. Selain aman, kalian juga bisa bebas mengekspresikan diri tanpa khawatir.
Atau misalnya kalian pengen cerita soal keluarga atau pengalaman pribadi yang sensitif, buatlah grup media sosial terpisah khusus untuk kerabat yang bisa dipercaya, jangan sembarangan posting di publik.
Advertisement
Cegah Oversharing di Media Sosial
5. Pelajari Konsep ‘Less is More’
Nggak jarang di kondisi tertentu, kita kelewat excited dan kepingin berbagi semua cerita ke publik. Mulai dari momen kecil kayak lagi ngapain, sampai curhatan dan drama percintaan yang seharusnya privat. Masalahnya, semakin banyak kita share, semakin besar juga resikonya bocor dan tersebar luas.
Oleh karena itu, kamu harus mulai menerapkan prinsip 'Less is More' ini. Prinsip ini secara nggak langsung bikin kita membatasi diri sendiri untuk nggak kebablasan oversharing. Jadi, fokusnya jadi ke kualitas, bukan kuantitas konten yang kita bagikan.
6. Cek Privasi Akun
Pasti banyak dari kalian yang sering lupa atau nggak sadar kalau setting privasi akun kebuka dan bisa diakses sama sembarang orang? Bahaya banget kan kalau data dan konten kita kesebar kemana-mana? Bisa dibajak sama orang-orang jahat di luar sana.
Nah, makanya penting banget buat selalu cek privasi akun. Kalau akun sudah disetting seaman mungkin, kita bisa mengontrol siapa saja yang bisa mengakses informasi dan postingan kita.
Selain itu, kita juga harus selalu waspada sama aplikasi pihak ketiga yang meminta izin akses ke akun medsos kita. Kalau nggak terlalu dipercaya, lebih baik tolak aksesnya saja. Iintinya, dengan rutin cek privasi akun, kita bakal jauh lebih safe dari pembocoran data dan oversharing konten yang nggak diinginkan.
Nah, jadi itu dia 6 cara yang bisa mencegah kamu dari kebiasaan oversharing. Sebelum mem-posting sesuatu di media sosial, pastikan untuk selalu bijak dan pikirkan dampaknya, ya!
Penulis: Elma Salsabila
(*)