Fimela.com, Jakarta Tidak ada hubungan yang sempurna, masing-masing memiliki perpaduan ciri serta karakteristik yang sehat dan tidak sehat. Banyak orang bertanya-tanya apakah hubungan romantisnya dianggap sehat atau tidak. Meskipun setiap hubungan itu unik, ada beberapa ciri penting yang dimiliki oleh sebagian besar hubungan sehat.
Hubungan sehat melibatkan kejujuran, kepercayaan, rasa hormat, dan komunikasi terbuka antara pasangan dan memerlukan upaya serta kompromi dari kedua pihak. Tidak ada ketidakseimbangan kekuasaan. Pasangan menghormati independensi satu sama lain, dapat membuat keputusan sendiri tanpa takut akan pembalasan dan berbagai keputusan.
Meskipun semua hubungan memiliki keunikannya masing-masing, ada beberapa ciri yang membedakan hubungan antarpribadi yang sehat dari hubungan yang tidak sehat. Berikut beberapa hal ciri dari hubungan sehat yang dilansir melalui betterhelp.com.
Advertisement
Advertisement
1. Menghormati
Orang-orang dengan hubungan yang sehat sangat peduli dan saling menghormati satu sama lain. Kamu dan pasangan menghargai satu sama lain apa adanya dan masing-masing individu menunjukkan rasa hormat terhadap batasan orang lain. Jika kamu merasa hubungan kurang memiliki rasa hormat, mungkin hubungan tersebut tidak akan sesehat yang seharusnya. Sahabat Fimela dapat meningkatkan aspek hubungan ini dengan berkomunikasi dan mencari bantuan jika diperlukan.
Â
2. Keintiman
Ada berbagai jenis keintiman, namun keintiman fisik dan emosional sering kali memainkan peran besar dalam hubungan yang sehat. Keintiman fisik mengacu pada seks serta tindakan kasih sayang lainnya, seperti berpegangan tangan dan berpelukan. Namun, penting diingat bahwa tidak semua orang menginginkan atau membutuhkan keintiman fisik, karena tingkat ketertarikan yang berbeda-beda, dan hubungan tetap bisa sehat tanpa keintiman fisik jika kedua pasangan merasa kebutuhannya terpenuhi.
Keintiman emosional mengacu pada perasaan kedekatan dan kemampuan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan terdalam kamu dengan pasangan. Dalam hubungan yang sehat, kedua pasangan merasa nyaman dan aman membicarakan pikiran dan perasaannya. Hubungan jangka panjang sering kali melewati masa-masa ketika pasangan tidak merasa sedekat itu, namun penting untuk memiliki landasan keintiman untuk hubungan yang sehat. Seringkali, percakapan jujur dan waktu berkualitas bersama menciptakan lingkungan yang tepat untuk meningkatkan keintiman fisik dan emosional.
3. Saling percaya
Kepercayaan adalah bagian penting dari hubungan yang sehat. Dalam hubungan yang sehat, Sahabat Fimela tidak perlu meragukan kesetiaan atau kejujuran pasangan, begitu pula sebaliknya. Pasangan yang sehat menghabiskan waktu bersama, namun juga memiliki bagian kehidupan yang terpisah satu sama lain. Ini sering kali mencakup pekerjaan, hobi, dan pertemanan. Jika kamu menjalin hubungan saling percaya, kecil kemungkinannya akan merasa cemburu atau ragu ketika pasangan menghabiskan waktu jauh darimu.
Pasangan yang sehat dapat menghabiskan waktu bersama dan berpisah tanpa diliputi rasa cemburu atau curiga. Perasaan ini normal dan dapat dimengerti, dan setiap orang terkadang mengalaminya. Namun, pasangan yang sehat dapat mengungkapkan perasaan terhadap situasi tersebut dan meyakini satu sama lain untuk meningkatkan kepercayaan.
Â
4. Komunikasi yang efektif
Ciri hubungan yang sehat adalah komunikasi yang efektif. Ini berarti menyatakan dengan jelas apa yang kamu rasakan dan pikirkan, dari pada berharap pasangan membaca pikiran dan tahu persis apa yang kamu butuhkan. Hal ini juga berarti mengungkapkan perasaan dengan cara yang jujur namun baik sehingga konflik apa pun dapat ditangani dan diselesaikan.
Pasangan yang sehat mungkin merasa gugup saat mendiskusikan topik sensitif, namun kamu bersedia membicarakan semua dan mencari solusi bersama, dari pada membiarkan masalah bertambah besar.
Advertisement
5. Persahabatan
Jika Sahabat Fimela berada dalam hubungan yang sehat, kamu mungkin menganggap pasangan sebagai salah satu teman terdekat. Mungkin kamu memiliki selera humor yang sama, dan senang menghabiskan waktu bersama melakukan hal-hal sederhana seperti menjalankan tugas dan membersihkan rumah. Hubungan tidak hanya berkisar pada keintiman fisik, tetapi dibangun atas dasar hubungan yang erat.
Terkadang, pasangan terjun ke dalam suatu hubungan hanya untuk menyadari bahwa tidak memiliki banyak kesamaan. Hal ini dapat membebani beberapa hubungan karena sulitnya menemukan topik untuk dibicarakan atau dilakukan bersama. Membina persahabatan yang erat dengan pasangan dapat memudahkan kamu menghabiskan waktu bersama dan berkomunikasi secara terbuka.
Â
6. Kedekatan
Orang-orang dengan hubungan yang sehat memiliki ikatan mendalam yang dapat dipupuk dengan menghabiskan waktu bersama dan membina hubungan secara baik. Saling mengecek satu sama lain secara teratur, bahkan ketika kehidupan sedang sibuk, adalah salah satu cara pasangan dapat memperkuat hubungan. Meluangkan waktu untuk melakukan pengalaman bersama, seperti kencan dan jalan-jalan, juga dapat menumbuhkan ikatan pasangan.
Tidak selalu mudah menciptakan ruang waktu berkualitas ketika kamu dan pasangan menjalani kehidupan yang sibuk. Duduk bersama dan membandingkan kalender untuk menemukan peluang mendapatkan pengalaman yang sama dapat membantu, begitu pula menjadwalkan penitipan anak dan membuat rencana untuk memenuhi tanggung jawab lain jika diperlukan.
7. Komitmen
Komitmen dapat menjadi ciri kunci dari beberapa hubungan yang sehat. Ketika kedua pasangan memilih untuk berkomitmen satu sama lain dan tetap bersama melalui masa-masa positif dan masa-masa sulit, kamu mungkin merasa aman karena mengetahui bahwa dapat mengandalkan pasanganmu.
Perselingkuhan bisa menjadi hal yang menyakiti dan sulit diatasi. Dalam beberapa kasus, pelanggaran kepercayaan bisa menjadi alasan untuk berpisah. Bagi yang lain, ini mungkin merupakan tanda bahwa sudah waktunya untuk memperbaiki hubungan bersama, mungkin dengan menghadiri terapi pasangan.
Â
8. Fleksibilitas
Tumbuh dan berubah sepanjang hidup adalah hal yang wajar, dan dalam hubungan jangka panjang, keduanya cenderung berubah seiring berjalannya waktu. Kamu yang berada dalam hubungan yang sehat bersedia menerima bahwa pasangannya tidak selalu sama seperti saat pertama kali bersama. Sebaliknya, kamu mendorong orang yang dicintai untuk terus bertumbuh dan menerima jati dirinya seiring berjalannya waktu.
Merangkul perubahan dan fleksibilitas dalam hubungan dapat meningkatkan kesehatan hubungan. Bagian dari menjalin hubungan jangka panjang adalah memahami bahwa terlepas dari hal-hal kecil yang mungkin berubah, Sahabat Fimela dan pasangan telah berkomitmen untuk menjalani hidup bersama.
Advertisement
9. Konflik yang sehat
Konflik berperan dalam setiap hubungan, namun penting untuk mengatasi konflik tersebut dengan cara yang sehat. Dalam hubungan yang tidak sehat, Sahabat Fimela mungkin melihat gaya konflik yang melibatkan pemanggilan nama, baik manipulasi, kata-kata kasar, atau bahkan kekerasan. Bagi hubungan yang sehat, merasa kesal atau marah terhadap pasangan adalah hal yang wajar. Terus menunjukkan rasa hormat, cinta, dan keinginan untuk memahami sudut pandangan pasangan sering kali menghasilkan penyelesaian konflik yang sehat. Kamu yang berada dalam hubungan sehat bekerja sama untuk mengatasi masalah bersama-sama, dari pada memandang satu sama lain sebagai lawan.
Banyak orang yang menjalin hubungan kesulitan mengendalikan emosi dan menjaga komunikasi yang sehat selama masa konflik. Penting untuk diingat bahwa kamu selalu dapat merubah cara mengatasi konflik dan ada banyak sumber, seperti artikel online, podcast, dan terapi yang dapat membantu.
Â
10. KebahagiaanÂ
Meskipun hidup mengandung tantangan, mengatasinya dengan keseimbangan momen menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan hubungan Sahabat Fimela. Meluangkan waktu untuk tertawa dan menikmati momen-momen kecil bersama, dan memastikan pengalaman menyenangkan tersebut menyertai pengalaman negatif, dapat berkontribusi pada hubungan yang sehat.
Interaksi positif tidak harus berupa liburan mahal atau kencan malam mewah. Sebaliknya, itu bisa berupa pelukan dan ciuman sebelum berangkat kerja, pujian yang tulus, atau lelucon. Momen kecil dan menyenangkan bertambah sehingga membuat perbedaan dalam kepuasan hubungan jangka panjang.
Â
Â
Â
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless