Sukses

Relationship

Sering Cekcok dengan Pasangan? Coba Kenali 4 Attachment Styles Ini Terlebih Dahulu!

Fimela.com, Jakarta Kalau biasanya hubungan identik dengan bahasa cinta atau love language, tapi ada hal yang lebih penting dari itu, lho. Yap, attachment styles bisa jadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap hubungan. Eits, tapi kamu penasaran nggak sih, sebenarnya attachment styles itu apa? Jadi, attachment styles adalah ikatan emosional dalam hubungan. Nah, ikatan tersebut memengaruhi bagaimana hubunganmu dengan orang-orang, termasuk dengan pasangan.

Kebanyakan dari kita mungkin belum sepenuhnya mengenali karakter pasangan masing-masing. Apakah ia termasuk tipe yang cuek, yang bulol alias bucin yang udah nggak ada obatnya, atau tipe yang posesif sehingga membuat kamu merasa seperti dikekang. Untuk mengetahui ikatan emosional dan karakter itu, yuk gali satu per satu tentang attachment styles!

Fearful Avoidant atau Disorganized Attachment

Orang yang memiliki gaya interaksi ini dinilai paling kacau karena cenderung menunjukkan perilaku yang tidak stabil dan tidak terarah. Sebenarnya attachment styles ini merupakan kombinasi dari anxious dan avoidant, di mana mereka selalu menganggap bahwa hubungan yang sedang dijalani memberikan banyak kebahagiaan sekaligus sumber ketakutan terbesarnya.

Orang dengan attachment styles ‘fearful’ punya persepsi yang sangat jelek tentang dirinya sendiri, tapi juga punya persepsi yang sangat negatif tentang orang lain. Terkadang mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjalin hubungan yang romantis dengan pasangan, tapi nggak jarang sering merasa ketakutan untuk ditinggalkan, dikhianati, dan disakiti. Ketakutan-ketakutan yang ada di dalam diri mereka cukup mendominasi, sehingga membuat mereka justru meninggalkan dan menyakiti pasangannya terlebih dahulu.

Anxious Attachment

Seseorang dengan attachment styles ini sering ragu terhadap dirinya sendiri. Meski begitu, mereka justru memandang orang lain dengan cara yang positif, termasuk kepada pasangannya sendiri. Oleh karena itu, dalam menjalani hubungan, mereka akan sangat menghargai pasangannya.

Namun, orang dengan attachment styles ‘anxious’ cenderung memiliki sisi buruk yang cukup dominan, salah satunya gampang cemburu, posesif, terus menerus membutuhkan validasi, dan sering merasa tidak layak dan berharga. 

Parahnya lagi, rasa insecure yang muncul dari dalam diri mereka akan mengarah pada hal-hal yang cukup toxic, seperti mencari bukti bahwa pasangan akan menyakiti, akan meninggalkan, atau berselingkuh. Meski kecemasan-kecemasan itu sering timbul, nyatanya mereka rela berkorban agar pasangannya nggak pergi begitu saja. 

Sebenarnya kecemasan ini cukup beresiko karena dapat menyebabkan control freak atau kondisi di mana seseorang memiliki keinginan yang besar untuk mengendalikan pasangan, akan tetapi ketika pasangan nggak bertindak sesuai ekspektasi, mereka cenderung bingung dan stres. Biasanya orang-orang yang punya Anxious Attachment Styles juga nggak bisa berkomunikasi dengan sehat.

Secure Attachment

Orang yang punya ‘secure’ attachment styles punya rasa percaya diri yang tinggi dan mereka juga mampu untuk percaya dengan orang lain. Mereka biasanya cenderung merasa aman dan nyaman untuk menjadi vulnerable dan nggak takut untuk mengekspresikan rasa sayang kepada pasangannya.

Meski begitu, mereka tetap punya boundaries alias batasan yang menunjukkan kualitas dan harga diri mereka. Orang dengan tipe ini juga bisa meregulasi emosi dengan baik, berkomunikasi secara sehat, dan nggak punya keinginan untuk melakukan controlling terhadap pasangan. Dalam hubungan, orang dengan tipe ‘secure’ attachment ini dapat menciptakan relationship yang sehat dan nggak toxic.

Avoidant Attachment

Kalau kamu termasuk ke dalam tipe orang yang suka membatasi diri, anti dengan hubungan percintaan, dan selalu menghindar dari emosi yang bikin kamu merasa vulnerable, maka kamu punya tipe attachment styles ‘avoidant’ alias si menghindar. 

Sisi baiknya adalah, orang dengan ‘avoidant’ attachment styles punya rasa percaya diri yang tinggi. Namun, rasa percaya diri itu justru membuat persepsi terhadap orang lain jadi buruk. Biasanya tipe ini punya prinsip bahwa orang-orang di sekitar mereka nggak ada yang bisa dipercaya dan diandalkan.

Dalam hubungan, biasanya orang orang dengan tipe ‘avoidant’ sangat sulit untuk membuka diri, susah diajak deeptalk, dan sering menyabotase hubungannya sendiri dengan cara menghindar ketika pasangannya mulai membahas mengenai kejelasan hubungan atau hal-hal serius lainnya. 

Nah, jadi itu dia keempat Attachment Styles yang perlu kamu ketahui sebelum memilih pasangan. Pastikan kamu bisa memahami jenis jenisnya terlebih dahulu biar jauh dari toxic relationship.

Penulis: Elma Salsabila El Zahro

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading