Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang people pleaser mungkin tampak mengagumkan. Mereka selalu berusaha menyenangkan orang lain, menghindari konflik, dan siap membantu. Namun, di balik keramahan dan kesediaan mereka, ada dilema yang sering kali tidak disadari.
Seorang people pleaser merasa perlu untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhannya sendiri. Mereka menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memastikan orang di sekitar mereka merasa bahagia dan nyaman.
People pleaser adalah istilah yang menggambarkan orang-orang yang memiliki kebutuhan kuat untuk menyenangkan orang lain. Artikel ini akan menjelaskan tentang people pleaser, menggali lebih dalam mengenai apa yang mendorong mereka, serta apa saja tanda dari people pleaser yang mungkin kamu tidak sadar:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Kesulitan Menolak Permintaan
Orang yang cenderung menyenangkan orang lain sering merasa kesulitan untuk mengatakan “tidak” ketika diminta bantuan atau menghadapi permintaan. Mereka mungkin khawatir akan mengganggu atau menyusahkan orang lain, sehingga mereka lebih memilih untuk mengorbankan waktu dan energi mereka. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan kelelahan dan ketidakseimbangan dalam hidup mereka. Penting bagi mereka untuk belajar menetapkan batasan dan memprioritaskan kebutuhan pribadi.
2. Membutuhkan Vaidasi
Orang yang senang menyenangkan orang lain sering mencari pengakuan dan pujian dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Pendapat orang lain menjadi penentu harga diri mereka. Meskipun validasi dari orang lain penting, penting juga bagi mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri internal dan menghargai diri sendiri tanpa terlalu mengandalkan pengakuan dari luar.
3. Mengabaikan Kebutuhan Pribadi
People pleaser sering mengutamakan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri. Akibatnya, mereka sering mengabaikan diri sendiri dan mengorbankan waktu dan perhatian untuk orang lain. Menghargai kebutuhan pribadi adalah langkah pertama menuju keseimbangan dan kesejahteraan. Mereka perlu belajar untuk menghormati diri sendiri dan tidak selalu mengorbankan diri demi orang lain.
4. Takut Akan Konflik
Orang yang senang menyenangkan orang lain sering menghindari konflik karena takut akan menyebabkan ketidaksetujuan atau kekecewaan pada orang lain. Mereka lebih memilih untuk mengalah daripada berdebat. Menghadapi konflik adalah bagian normal dari interaksi sosial. Belajar berkomunikasi dengan jujur dan menghormati perasaan sendiri adalah keterampilan yang perlu dikuasai.
Advertisement
5. Merasa Tertekan dan Kelelahan
Karena selalu berusaha menyenangkan semua orang, people pleaser sering merasa stres, tertekan, dan kelelahan. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak pernah punya cukup waktu atau energi untuk diri mereka sendiri. Mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengambil waktu untuk merawat diri sendiri adalah penting. Orang yang senang menyenangkan orang lain perlu belajar untuk mengatur batasan dan mengutamakan kesejahteraan pribadi.
Memahami lebih dalam tentang people pleaser membantu kita mencari cara untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara kepedulian terhadap orang lain dan menjaga kesejahteraan pribadi.