Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa tidak nyaman jika sedang bersama teman? atau kamu merasa selalu dirugikan saat bermain sama teman? Bisa jadi kamu berteman dengan orang toxic. Pertemanan bisa saja menjadi sumber kebahagiaan, sekaligus memberi kamu jalan keluar untuk pikiran dan perasaan. Namun jika kamu berteman dengan orang toxic hal ini menjadi berbanding arah ke lebih negatif.
Sebelum kamu menemukan solusinya untuk keluar dari pertemanan toxic ini, sebaiknya kamu ketahui dahulu tanda apa saja jika sudah terlanjur berteman dengan orang toxic. Sekaligus membuat kamu hati-hati lagi ke depannya untuk memilih teman. Berikut tujuh tanda perilaku teman kamu toxic dilansir dari verywellmind.
Advertisement
Mereka Berperilaku Egois
Persahabatan sejati dibangun atas dasar saling menghargai dan memperdulikan perasaan satu sama lain. Namun, terkadang kita bertemu teman yang justru bersikap sebaliknya - egois dan tidak menghargai kita. Inilah ciri utama teman yang toxic.
Teman toxic cenderung hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tanpa peduli bagaimana perasaan atau kondisi kita. Mereka seolah menganggap remeh keberadaan dan hak kita sebagai teman. Tentu saja sikap seperti ini tidak sehat bagi hubungan persahabatan yang seharusnya saling menguatkan.
Selalu Kritis
Apakah kamu merasa setiap kali berbicara dengan teman, dia selalu mengatakan sesuatu yang negatif tentang kapadamu? Ini merupakan perilaku teman yang toxic. Seharusnya sebagai teman saling menyemangati, bukan membuat kamu khawatir akan hal diri kamu. Maka hati-hatilah dengan teman seperti ini.
Advertisement
Selalu Menilai Kamu Saingan
Persaingan sehat dalam persahabatan memang wajar, tetapi jika temanmu selalu menjadikanmu saingan dalam segala hal, itu pertanda kamu berteman dengan orang toxic toxic. Mereka seolah tak ingin kamu lebih unggul atau menonjol.
Akibatnya, kamu kerap merasa buruk tentang diri sendiri karena selalu ada upaya untuk menjatuhkan mental atau prestasimu. Bahkan, tidak jarang kamu dianggap remeh atau dicuekin begitu saja.
Seakan keberadaan dan pencapaianmu tidak dianggap sama sekali. Tentu saja sikap persahabatan seperti ini sangat tidak sehat. Seharusnya, teman yang baik akan mendukung dan merasa bangga jika temannya berhasil meraih kesuksesan.
Bukannya justru menghalangi dengan persaingan yang meracuni hubungan kalian. Jika kamu memiliki teman seperti itu, jagalah jarak. Luangkan lebih banyak waktu untuk teman-teman lain yang dapat memberi energi positif dalam hidupmu
Dramatis
Persahabatan seharusnya menjadi pelengkap yang menyenangkan dalam hidup kita. Namun, jika kamu selalu merasa ada masalah yang menemani setiap kali bertemu seorang teman, bisa jadi itu pertanda kamu berteman dengan orang yang toxic.
Teman toxic cenderung mendramatisir setiap persoalan kecil yang muncul. Mereka seakan sengaja membesarkan dan memanjangkan masalah agar terlihat seperti drama berkepanjangan. Hal ini tentu sangat mengganggu kenyamanan dan membuat hubungan persahabatan terasa berat untuk dijalani.
Untuk itu, penting bagi kamu untuk membatasi diri dari lingkaran teman toxic. Luangkan waktu untuk membangun persahabatan yang lebih positif dan mendukung kebahagiaan hidup kamu.
Advertisement
Mereka Tidak Dapat Dipercaya
Teman yang toxic cenderung pandai berbicara manis, namun tindakannya sering berbeda dengan ucapannya. Mereka mungkin merayu dengan pujian manis di depan, tapi di belakang penuh racun dan kepalsuan.
Karena itu, jangan terlalu percaya begitu saja dengan perkataan seorang teman. Amati tindakan dan sikapnya apakah konsisten dengan apa yang diucapkan. Dari situlah kita bisa menilai apakah persahabatan itu tulus atau hanya berpura-pura demi kepentingan tertentu.
Mereka Tidak Dapat Diandalkan
Jika kamu memiliki teman yang selalu menghindar ketika dirimu meminta pertolongan, sementara dia tidak segan menghubungimu saat dia yang butuh bantuan, itu pertanda kamu berteman dengan orang toxic. Teman yang toxic cenderung hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Kamu seolah dijadikan 'pembantu' yang siap ditumpangi kapanpun dia membutuhkan.
Tentu saja pola persahabatan seperti itu sama sekali tidak sehat. Kamu layaknya diperlakukan sebagai mitra yang setara, bukan sekedar 'cadangan' yang bisa dipanggil sesuka hati. Jika sudah berkali-kali dinasehati tapi tetap tidak ada perubahan, makajaga jaraklah dengannya.
Advertisement
Mereka Manipulatif
Dalam persahabatan yang sehat, kalian seharusnya saling menghargai satu sama lain tanpa ada yang merasa dimanipulasi atau dieksploitasi. Sayangnya, terkadang ada yang justru meracuni hubungan dengan berbagai taktik manipulatif, seperti mengambil keuntungan dari rasa bersalah atau emosi kamu. Jika merasakan hal ini berarti kamu berteman dengan orang toxic.
Semua itu dilakukan demi mengendalikan keputusan kamu agar sejalan dengan kepentingan mereka, tanpa mempedulikan perasaan dan keinginanmu sebagai teman. Tentu saja sikap seperti ini sama sekali tidak mencerminkan persahabatan yang sejati. Persahabatan toxic seperti itu hanya akan membahayakan kesehatan mental dan merugikan diri kita sendiri dalam jangka panjang.
Penulis: Zahra Utami Putri