Fimela.com, Jakarta Persahabatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan kita. Sebab, persahabatan merupakan sebuah hubungan yang dapat memberikan dukungan, kebahagiaan, dan kenangan berharga. Namun, tidak semua persahabatan berjalan dengan baik.
Beberapa hubungan persahabatan bisa berubah menjadi toxic, yang tentu saja dapat merugikan kesejahteraan emosional dan mental kita. Sahabat Fimela tentu tak ingin persahabatan justru menjadi hubungan yang paling dihindari, bukan?
Untuk membantu kamu mengidentifikasi teman yang toxic, berikut Fimela akan mengulas empat tanda yang menunjukkan bahwa sebuah hubungan persahabatan mungkin bersifat toxic bagi kesehatan mentalmu.
Advertisement
Advertisement
Pemberian Dukungan yang Tidak Seimbang
Salah satu tanda utama dari hubungan persahabatan yang toxic adalah ketidakseimbangan dalam keharmonisan dan dukungan. Dalam persahabatan yang sehat, kedua belah pihak memberikan dan menerima dukungan secara seimbang. Namun, dalam hubungan yang toxic, salah satu pihak mungkin mendominasi atau memanipulasi yang lain, menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan tersebut.
Misalnya, teman yang toxic mungkin selalu membutuhkan perhatian dan dukungan dari kita tanpa memberikan kembali hal yang sama. Mereka mungkin juga cenderung mengkritik atau mengecilkan perasaan kita, daripada memberikan dukungan yang diperlukan.
Adanya Pola Perilaku yang Merugikan
Pola perilaku yang merugikan juga merupakan tanda dari hubungan persahabatan yang toxic. Ini bisa mencakup perilaku seperti manipulasi, penghindaran, atau penghinaan secara terus-menerus. Teman yang toxic mungkin menggunakan kata-kata atau tindakan yang merendahkan atau mengintimidasi kita, membuat kita merasa tidak aman atau tidak dihargai dalam hubungan tersebut.
Selain itu, mereka mungkin juga menuntut atau mengendalikan kita dengan cara yang tidak sehat. Mereka mungkin memaksa kita untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan atau membuat kita merasa bersalah jika tidak memenuhi keinginan mereka.
Advertisement
Kurangnya Batasan yang Sehat
Dalam hubungan persahabatan yang sehat, penting untuk memiliki batasan yang jelas dan dihormati oleh kedua belah pihak. Akan tetapi, dalam hubungan persahabatan yang toxic, seringkali tidak terdapat batasan yang dihormati.
Teman yang toxic mungkin tidak menghormati privasi atau ruang pribadi kita, dan sering kali menyerang batasan yang telah kita tetapkan. Mereka juga melanggar batasan emosional dengan memaksa kita untuk berbagi hal-hal yang tidak kita nyaman, atau melakukan hal-hal yang melanggar prinsip kita.
Merasa Drained dan Tidak Bahagia
Yang terakhir, hubungan persahabatan yang toxic seringkali membuat kita merasa terkuras dan tidak bahagia. Teman yang toxic mungkin menghabiskan energi dan emosi kita dengan cara yang tidak baik sehingga membuat kita merasa stres, cemas, atau depresi setelah berinteraksi dengan mereka.
Ketika kita merasa lebih buruk setelah berinteraksi dengan teman tersebut, itu adalah tanda bahwa hubungan persahabatan kita mungkin tidak sehat. Perlu diingat bahwa persahabatan yang sehat seharusnya memberi kita energi positif dan dukungan emosional, bukan sebaliknya.
Sahabat Fimela, mengenali tanda-tanda persahabatan toxic adalah langkah pertama untuk meningkatkan kesejahteraan emosional. Jika kamu merasa bahwa hubungan persahabatanmu memberikan lebih banyak rasa sakit daripada kebahagiaan, penting untuk membatasi atau bahkan mengakhiri hubungan tersebut. Semoga artikel ini membantumu mengenali dan mengatasi hubungan persahabatan yang toxic, ya.