Fimela.com, Jakarta Tak dapat dipungkiri bahwa mengakhiri sebuah hubungan merupakan hal yang sulit. Namun, ada hal yang lebih sulit lagi, yaitu saat-saat di mana kamu merasa kehilangan, tetapi harus merelakan di waktu yang bersamaan.
Walaupun kamu adalah pihak yang menginisiasi perpisahan, tetapi masih ada kemungkinan bahwa kamu masih memiliki perasaan terhadap mantan. Perlu diingat bahwa masing-masing orang menghadapi putus cinta dengan cara berbeda.
Apa pun penyebab berakhirnya sebuah hubungan, mempelajari cara melanjutkan hidup dengan merelakan sang mantan akan sangat bermanfaat. Bahkan, move on seringkali mencakup proses untuk “menemukan” dirimu kembali. Di bawah ini, terdapat penjelasan Brianne Rehac dari Better Help yang akan membantumu dengan memberikan tips move on dari mantan.
Advertisement
Advertisement
Buat Batasan yang Sehat dalam Hubungan Sosial
Para peneliti di University of Colorado merekomendasikan untuk menetapkan batasan yang dari orang-orang di kehidupan nyata setelah putus cinta. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu pasca putus.
Jika bertemu mantan adalah hal yang tidak dapat kamu hindari, maka rencanakan batasi tingkat komunikasi kamu dengannya. Sebagian mungkin merasa nyaman berteman dengan mantan setelah menetapkan batasan, sedangkan yang lainnya mungkin menginginkan putus kontak total. Pada akhirnya, kamulah yang harus memutuskan harus bagaimana komunikasimu dengan mantan usai berpisah.
Kenali dan Kendalikan Emosimu
Berakhirnya suatu hubungan mungkin meninggalkan perasaan yang tidak baik berkenaan dengan mantan pasangan, entah itu perasaan bersalah, sedih, marah, menyesal, bingung, dendam, atau bahkan cemburu.
Mengabaikan perasaan kamu hanya dapat memperpanjang proses pemulihan hingga akhirnya berhasil move on. Tambah lagi, penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik Anda. Jadi, jangan denial dengan perasaanmu sendiri, ya. Merasa sedih pasca putus hubungan.
Advertisement
Fokus pada Diri Sendiri
Saat-saat menghadapi dampak dari putus bisa dijadikan waktu yang berharga untuk melakukan self development dan perawatan diri. Fokuslah pada dirimu sendiri, misalnya menulis jurnal harian. Kegiatan ini bisa menjadi cara positif untuk mengekspresikan pikiran dan emosimu agar tidak ruwet!
Membangun Lingkungan yang Sehat
Di samping fokus pada diri sendiri, kamu juga bisa mulai memperhatikan hubunganmu dengan keluarga dan orang-orang terdekat. Kamu bisa menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga untuk mempercepat pemulihan perasaan usai gagal cinta. Namun, tetap ingat untuk berada lingkungan yang sehat dan positif, ya.
Putus dengan pasangan memang tidak mudah. Akan tetapi bukan berarti bahwa melewatinya merupakan sebuah hal yang mustahil. Jangan jadikan gagal cinta Sahabat Fimela menjadi halangan untuk berkembang, tetapi jadikan pengalaman tersebut untuk introspeksi diri demi melangkah ke arah yang lebih positif!