Sukses

Relationship

7 Sikap agar Tidak Dendam saat Dilupakan Pria yang Dulu Dekat

Fimela.com, Jakarta Kehidupan cinta dan hubungan manusia seringkali penuh dengan perubahan dan ketidakpastian. Salah satu hal yang paling sulit untuk dihadapi dalam percintaan adalah ketika seseorang yang pernah dekat denganmu telah melupakanmu, tetapi kamu masih bisa menjalani kehidupanmu dengan hati baru yang lebih kuat. Dalam mengatasi perasaan sedih dan kehilangan setelah dilupakan oleh seseorang yang dulu dekat denganmu, caramu menyikapinya bisa memainkan peran penting dalam proses penyembuhan.

Bagaimana kita bisa menjaga kesehatan mental kita dan tetap kuat dalam menghadapi situasi seperti ini? Berikut ini ada tujuh sikap yang dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental dan merespons dengan bijak ketika seseorang yang dulu dekat dengan kamu melupakan kamu. Selengkapnya langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

1. Mau Belajar Memvalidasi Emosi yang Dirasakan

Salah satu langkah pertama dalam menjaga kesehatan mental saat dilupakan oleh seseorang adalah memvalidasi emosi kamu. Ini berarti kamu harus mengakui dan menerima perasaan kamu tanpa menilainya. Ketika seseorang yang pernah dekat dengan kamu melupakan kamu, adalah normal untuk merasa sedih, kecewa, marah, atau bingung. Sebaliknya, jangan menekan atau menyangkal perasaan kamu. Alih-alih, beri diri kamu izin untuk merasakannya dan memprosesnya dengan sehat.

Memvalidasi emosi kamu juga dapat membantu kamu lebih memahami diri sendiri dan alasan di balik perasaan kamu. Ini adalah langkah penting untuk pertumbuhan emosional dan pemulihan.

 

 

2. Mau Merelakan Kejadian yang Sudah Terjadi

Mengkhawatirkan atau meratapi kejadian yang sudah terjadi tidak akan membantu kamu maju. Sikap yang bijak adalah menerima kenyataan bahwa seseorang telah melupakan kamu dan mengizinkan diri kamu untuk melanjutkan. Merelakan peristiwa tersebut tidak berarti kamu harus melupakan semuanya dalam sekejap, tetapi kamu harus mengizinkan diri kamu untuk melepaskan ikatan emosional dengan masa lalu.

Guy Winch, penulis buku terkenal Bagaimana Mengobati Patah Hati, menyarankan untuk tidak terlalu lama merenung tentang apa yang telah terjadi. Merenung dan mengulang-ulang kenangan yang menyakitkan hanya akan memperpanjang proses penyembuhan. Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif dan masa depan.

Merelakan bukan berarti kamu meremehkan perasaan kamu, tetapi berarti kamu menerima bahwa kamu tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi dan kamu fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan - yaitu bagaimana kamu merespons dan membangun masa depan kamu.

 

 

3. Mau Melepaskan Kenangan yang Tak Perlu Disimpan Lagi

Dalam banyak kasus, kenangan tentang seseorang yang telah melupakan kamu dapat menjadi pemicu perasaan sedih dan kehilangan. Sikap yang diperlukan adalah mau melepaskan kenangan yang tidak perlu disimpan lagi. Ini bisa berarti menghapus foto-foto, pesan teks, atau barang-barang yang kuat terkait dengan orang tersebut.

Dalam proses melepaskan kenangan, kamu memberi diri kamu ruang untuk tumbuh dan berkembang. Ini juga membantu kamu untuk tidak terlalu terikat pada masa lalu dan merasa lebih bebas untuk menjalani kehidupan kamu saat ini.

 

 

4. Mau Terbuka Menyambut Pengalaman Baru

Saat seseorang yang dulu dekat dengan kamu melupakan kamu, ini bisa menjadi kesempatan untuk membuka diri terhadap pengalaman baru. Sikap ini memungkinkan kamu untuk menjalani kehidupan kamu dengan lebih fleksibel dan penuh harapan. Cobalah hal-hal baru, jalin hubungan dengan teman-teman baru, dan eksplorasi minat dan hobi yang mungkin telah kamu abaikan.

Ketika kamu terbuka terhadap pengalaman baru, kamu memberi diri kamu kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan makna di tempat-tempat yang tidak kamu duga sebelumnya. Ini juga membantu kamu untuk tidak terlalu terikat pada masa lalu yang sudah berlalu.

 

 

5. Mau Lebih Berbaik Hati kepada Diri Sendiri

Saat menghadapi perasaan sedih dan kehilangan, kita seringkali terlalu keras pada diri sendiri. Sikap yang bijak adalah mau lebih berbaik hati kepada diri sendiri. Ingatlah bahwa kamu adalah manusia, dan manusia memiliki kelemahan dan kekurangan. kamu tidak perlu menjadi sempurna, dan kamu tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang terjadi dalam hubungan yang telah berakhir.

Cobalah untuk merawat diri kamu dengan baik, seperti menjaga kesehatan fisik dan mental kamu, tidur yang cukup, dan menjaga pola makan yang seimbang. Berbicaralah kepada diri kamu dengan kata-kata yang penuh kasih sayang, bukan kritik yang merusak.

 

 

6. Mau Menata Ekspektasi yang Lebih Baik

Ekspektasi yang tidak realistis seringkali dapat memperparah perasaan kecewa dan sedih. Sikap yang bijak adalah mau menata ekspektasi yang lebih baik dalam kehidupan. Ini berarti tidak menggantungkan kebahagiaan kamu sepenuhnya pada hubungan atau orang lain. kamu harus mengerti bahwa hubungan adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi bukan satu-satunya sumber kebahagiaan dan makna.

Mengembangkan ekspektasi yang lebih seimbang dan realistis dapat membantu kamu menghindari perasaan kecewa yang mendalam jika hubungan berakhir atau seseorang melupakan kamu. Ini juga membuat kamu lebih mandiri dan kuat secara emosional.

 

 

7. Mau Berfokus Menjalani Hidup yang Lebih Bermakna

Satu lagi sikap yang penting adalah mau berfokus pada menjalani hidup yang lebih bermakna. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan makna dalam hidup tidak hanya bergantung pada hubungan dengan seseorang. kamu memiliki potensi untuk mencapai banyak hal dalam hidup kamu, termasuk mencapai tujuan pribadi dan profesional.

Berusaha untuk memiliki tujuan dan impian yang dapat memberikan makna pada hidup kamu. Ini akan membantu kamu menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, terlepas dari perubahan dalam hubungan kamu.

Saat seseorang yang dulu dekat dengan kamu melupakan kamu, itu adalah pengalaman yang sulit, dan perasaan sedih dan kecewa mungkin muncul. Namun, dengan mengadopsi sikap-sikap di atas, kamu dapat menjaga kesehatan mental kamu dan menjalani kehidupan yang lebih kuat dan lebih bermakna.

Sahabat Fimela, ingatlah bahwa perasaan ini akan memudar seiring berjalannya waktu, dan kamu akan mampu melanjutkan dengan hati yang lebih kuat. Hidup terus berlanjut, dan kamu memiliki potensi untuk mengalami hal-hal yang indah di masa depan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading