Fimela.com, Jakarta Mengutip buku The School of Life karya Alain De Botton, "To love someone is, according to Romantic philosophy, quite simply to love them as they are, without any wish to alter them. We must embrace the whole person to be worthy of the emotion we claim to feel." Mencintai seseorang, menurut filosofi Romantis, berarti mencintai seseorang apa adanya, tanpa ada keinginan untuk mengubahnya. Kita harus menerima seseorang seutuhnya agar layak menerima emosi yang kita rasakan.
Memaknai cinta yang tulus bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam pendekatan. Kali ini kita akan membahas soal tanda cinta yang tulus berdasarkan pandangan yang disarikan dari Filosofi Romantis.
Apa Itu Filosofi Romantis?
Filosofi Romantis merupakan aliran pemikiran dan pandangan dunia yang muncul pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, terutama di Eropa. Aliran ini mengangkat tema-tema seperti cinta, keindahan alam, perasaan, dan imajinasi sebagai elemen-elemen sentral dalam kehidupan dan seni. Filosofi Romantis secara umum menekankan pada ekspresi emosional, individualitas, dan kebebasan kreatif.
Advertisement
Dalam filosofi Romantis, cinta tulus menjadi sebuah cita-cita yang dijunjung tinggi. Berikut lima hal yang bisa digarisbawahi soal tanda cinta yang tulus berdasarkan konsep aliran pemikiran tersebut.
Advertisement
1. Ada Pengorbanan tanpa Pamrih
Cinta tulus dalam filosofi Romantis sering kali diungkapkan melalui pengorbanan tanpa pamrih. Seorang yang mencintai dengan tulus bersedia melepaskan ego dan kepentingan pribadi demi kebahagiaan pasangan.
Orang yang mencintai dengan tulus bersedia mengorbankan kepentingan pribadi untuk kebahagiaan pasangan, meskipun itu berarti menghadapi rintangan besar. Sikap rela berkorban menggambarkan rasa kasih sayang yang mendalam dan niat untuk melindungi dan menyokong pasangan dengan sepenuh hati.
Kebahagiaan pasangan dianggap lebih penting daripada kepentingan diri sendiri. Hal ini mencerminkan ketulusan cinta yang begitu dalam. Dalam kisah-kisah Romantis klasik, tokoh-tokoh sering kali berani menghadapi tantangan dan bahaya untuk melindungi dan memastikan kebahagiaan cinta mereka.
2. Ada Kepercayaan yang Mendalam
Filosofi Romantis menekankan pentingnya kepercayaan yang mendalam dalam hubungan cinta. Cinta tulus tidak hanya mengandalkan perasaan semata, tetapi juga membangun fondasi kuat berupa kepercayaan penuh satu sama lain.
Kepercayaan ini tidak hanya berarti percaya bahwa pasangan tidak akan berbuat salah, melainkan juga percaya bahwa pasangan memiliki niat baik dan cinta yang tulus. Dalam filosofi Romantis, kepercayaan menjadi tonggak penting dalam menjaga keutuhan dan kedalaman hubungan.
Advertisement
3. Ada Sikap Menghargai dan Mengagumi
Mengagumi keunikan pasangan, termasuk kelebihan dan kekurangan mereka, adalah tanda cinta yang mendalam. Cinta tulus dalam filosofi Romantis menghargai keunikan setiap individu. Ini bukan hanya cinta pada penampilan fisik atau karakteristik fisik belaka, tetapi juga cinta yang dalam pada aspek-aspek unik dari kepribadian, pandangan dunia, dan jiwa pasangan.
Dalam pandangan ini, cinta tulus berarti menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan bahkan menganggap perbedaan-perbedaan tersebut sebagai elemen yang memperkaya hubungan. Pemikiran Romantis menghargai nilai individualitas dan uniknya setiap individu. Mereka menolak ide seragam dan norma sosial yang menghalangi ekspresi pribadi dan kreativitas.
4. Ada Komunikasi yang Terbuka dan Dalam
Cinta tulus membutuhkan komunikasi yang terbuka dan dalam. Filosofi Romantis mengajarkan bahwa cinta tulus tidak dapat hidup tanpa komunikasi yang terbuka dan dalam. Pasangan yang saling mencintai dengan tulus harus memiliki kemampuan untuk berbicara tentang perasaan, impian, harapan, dan juga ketakutan mereka.
Komunikasi seperti ini membantu mempererat ikatan emosional dan memastikan bahwa pasangan benar-benar memahami satu sama lain. Dalam cinta tulus, kata-kata menjadi jendela menuju jiwa pasangan.
Advertisement
5. Ada Upaya Pertumbuhan Bersama
Cinta tulus dalam filosofi Romantis tidak hanya berhenti pada momen-momen indah, tetapi juga mendukung pertumbuhan bersama. Pasangan yang mencintai dengan tulus tidak hanya berbagi kebahagiaan, tetapi juga menjalani masa sulit bersama, saling mendukung dalam pencapaian pribadi dan bersama, serta membantu satu sama lain tumbuh menjadi individu yang lebih baik. Ini mencerminkan pandangan bahwa cinta sejati adalah perjalanan yang bersama-sama mencari makna dan tujuan dalam hidup.
Meskipun pandangan ini mungkin tampak idealis, filosofi Romantis mengajarkan bahwa cinta tulus adalah sesuatu yang dapat diupayakan dan dicapai oleh mereka yang sungguh-sungguh berkomitmen untuk menjalani perjalanan cinta yang mendalam dan bermakna. Semoga pandangan ini bisa menambah wawasan yang membantumu mewujudkan hubungan yang kamu dambakan selama ini, ya Sahabat Fimela.