Fimela.com, Jakarta Peran genetik sering dijumpai ketika sedang bercermin, mungkin seringkali membandingkan wajah sendiri dengan orangtua atau saudara kandung dan seketika, menyadari bahwa ada beberapa kemiripan yang ada pada diri sendiri dengan orang tua atau pun saudara kandung.
Kemiripan bentuk wajah dengan orangtua atau saudara kandung yang dilihat ketika bercermin merupakan peran dari materi genetik. Materi genetik merupakan molekul atau senyawa yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat genetik. Materi genetik yang dimaksud adalah Asam Nukleat yang terdiri atas DNA dan RNA.
Menurut NewsMedical.net, materi genetik memegang peranan kunci dalam pewarisan sifat genetik orang tua ke anaknya. Bentuk wajah, warna kulit, atau bahkan sampai dengan jenis penyakit tertentu dapat dibawa oleh sifat genetik tersebut. Tidak hanya bentuk fisik, sifat dan karakteristik seseorang juga diwariskan melalui materi genetik tersebut.
Advertisement
Advertisement
Pewarisan Sifat Orang Tua
Penggabungan materi genetik orangtua akan terjadi pada saat proses fertilisasi. Dari proses tersebut, materi genetik dengan sifat baru akan memunculkan sifat yang diwariskan oleh ayah dan ibu. Dalam satu rangkaian DNA yang terbentuk perintah yang menentukan sifat dan karakteristik pewarisnya disebut sebagai gen.
Dalam ilmu genetika yang dikutip dari National Human Genome Research Institute, akan muncul sebuah istilah yang disebut sebagai sifat dominan dan sifat resesif. Sifat dominan merupakan sifat yang paling menonjol dan mengalahkan sifat lainnya, sementara sifat resesif adalah gen yang kalah dan ditutupi sifat lainnya.
Misalnya, jika nampak pada diri Anda bahwa hidung di wajah Anda ternyata menunjukkan ciri yang mancung, seperti yang terlihat dari wajah ayah Anda, maka disini dapat dikatakan bahwa mancung merupakan sifat gen yang dominan, sedangkan hidung pesek adalah sifat gen resesifnya.
Sifat Genetik yang Diwariskan Orangtua
Selain dari contoh tersebut, ada beberapa sifat genetik yang dapat diwariskan oleh orang tua kepada anaknya sebagai berikut.
Risiko Penyakit
Umumnya, setiap anak akan memiliki dua salinan gen yang turun dari orangtuanya. Apabila, ketika salinan gen salah satu orang tuanya mengalami kerusakan, struktur dari salinan gen tersebut akan berubah. Berubahnya struktur salinan gen tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor penyebab.Â
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ronald J Tren yang dilakukan tahun 2012, salinan gen yang rusak tersebut dapat memunculkan penyakit yang ada di dalam tubuh. Sayangnya, sifat struktur DNA yang rusak tersebut dapat diwariskan kepada anak sehingga anak yang lahir dari salah satu atau kedua orang tua yang memiliki penyakit bawaan akan didapatkan oleh anak tersebut.
Ciri Fisik pada Wajah
Berdasarkan Nature Journal, setiap individu normalnya mereka akan memiliki 46 buah kromosom yang didapatkan dari 23 buah dari ayah dan 23 dari ibu. Kromosom-kromosom tersebut membawa sifat-sifat gen yang memiliki informasi bahasan yang diterjemahkan ke bentuk fisik atau ciri seseorang. Bentuk rahang, warna kulit, warna rambut, dan bentuk ciri fisik lainnya merupakan salah satu sifat yang diwariskan oleh orangtua.
Tinggi Badan
Dilansir dari Genetic Home Reference, peneliti meyakini bahwa 80 persen tinggi badan seorang anak sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Dengan bahasa sederhananya bahwa, seorang anak bisa tinggi atau pendek ditentukan oleh sifat tinggi yang dibawa oleh gen orang tuanya.Â
Kecerdasan
Sifat kecerdasan seseorang ternyata juga ditentukan oleh karakter orang tuanya, khususnya dari ibu bila anak tersebut adalah laki-laki. Mengapa ibu? Menurut Science Say, gen yang mempengaruhi kecerdasan seseorang ternyata terdapat di dalam kromosom X. Sementara, anak perempuan akan menerima gen kecerdasan baik dari ayah maupun ibunya.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa sifat kecerdasan yang menurun ke anak hanya sekitar 40 persen saja, selebihnya kecerdasan tersebut harus didapatkan dari kerja keras dan usaha. Jadi, harus tetap belajar ya Sahabat Fimela.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesSeptember