Fimela.com, Jakarta Cinta seharusnya membawa kebahagiaan, kehangatan, dan keamanan. Namun, terkadang hubungan cinta dapat menjadi berbahaya jika terjadi kekerasan.
Kekerasan dalam hubungan dengan pasangan adalah masalah yang dialami oleh banyak perempuan. Setidaknya satu dari tiga perempuan mengalami kekerasan semacam itu sepanjang hidupnya. Kekerasan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kekerasan fisik, seksual, emosional, finansial, dan pengendalian perilaku.
Berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2023, kekerasan dalam hubungan dengan pasangan mendominasi pengaduan ke Komnas Perempuan di kategori ranah personal. Ada kasus kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacar, kekerasan terhadap istri, dan kekerasan dalam pacaran. Fenomena ini terus terjadi karena adanya mispersepsi dalam masyarakat tentang hubungan yang sehat, dan seringkali kekerasan dinormalisasi sebagai bentuk ekspresi cinta.
Advertisement
Menanggapi kasus tersebut, Yves Saint Laurent (YSL) Beauty Indonesia telah meluncurkan program global yang bertujuan untuk melawan kekerasan dalam hubungan dengan pasangan, yaitu Abuse is Not Love. Melalui kerjasama dengan mitra non-profit dan kemitraan dengan Yayasan Pulih di Indonesia, program ini memberikan pelatihan dan konseling serta memperkenalkan 9 tanda bahaya kekerasan dalam hubungan cinta.
Apa sajakah tanda-tanda tersebut? Berikut ini adalah tanda-tanda bahaya kekerasan dalam hubungan cinta yang penting untuk kamu ketahui!
Advertisement
1. Mengabaikan (Ignoring)
Pasangan yang mengabaikan keberadaanmu saat sedang marah, serta tidak menghargai atau memperhatikan perasaanmu, maka hal tersebut dapat menjadi tanda awal kekerasan dalam hubungan. Penting untuk diingat bahwa hubungan yang sehat adalah saling memberikan perhatian dan penghargaan satu sama lain.
2. Mengancam (Blackmailing)
Ancaman merupakan bentuk manipulasi yang tidak sehat dalam hubungan cinta. Jika pasangan kamu sering menggunakan ancaman sebagai cara memaksa kamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan, maka kamu perlu waspada dan bertindak dengan bijak.
3. Meremehkan (Humiliation)
Pasangan yang meremehkan kamu, membuat kamu merasa rendah diri, dan menjatuhkan harga diri kamu adalah tanda kekerasan emosional. Dalam situasi ini, sebaiknya tetap mempertahankan kepercayaan dirimu dan hindari hubungan yang merusak kesehatan mental dan emosional.
4. Memanipulasi (Manipulation)
Manipulasi adalah bentuk kekerasan yang sering terjadi sebelum kekerasan fisik. Apabila pasanganmu terus-menerus memanipulasi kamu, membuat kamu melakukan atau mengatakan hal-hal yang tidak kamu inginkan, maka kamu perlu mempertimbangkan hubunganmu dengan serius.
5. Mencemburui (Jealousy)
Kecemburuan yang berlebihan dalam hubungan dapat menjadi tanda bahaya. Pasangan yang mencemburui setiap tindakan dan interaksi kamu, bahkan dalam hal-hal kecil, dapat menunjukkan kontrol yang tidak sehat.
6. Mengontrol (Control)
Pasangan yang mengontrol kehidupan kamu, mengatur kemana kamu harus pergi, atau bahkan bagaimana penampilan kamu sehari-hari, adalah tanda kekerasan dalam hubungan cinta. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki hak untuk kebebasan dan otonomi hidup masing-masing.
7. Mengintrusi (Intrusion)
Jika pasangan kamu terus-menerus mengintrusi dalam privasi kamu, seperti melacak keberadaan kamu tanpa persetujuan, maka tindakan tersebut adalah bentuk pelanggaran batas yang perlu diwaspadai. Apabila kamu mengalami situasi ini, sebaiknya tetap mempertahankan privasi kamu dan jangan biarkan dirimu dikuasai oleh pasangan.
8. Mengisolasi (Isolation)
Apabila pasanganmu memisahkan kamu dari teman dan keluargamu, hal tersebut dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Mereka mungkin ingin mengendalikan kamu dengan menjauhkan kamu dari sumber dukungan yang dapat membantu kamu keluar dari hubungan yang tidak sehat.
9. Mengintimidasi (Intimidation)
Pasangan yang mencoba mengintimidasi kamu, menanamkan rasa takut, atau menggunakan ancaman kekerasan untuk memperoleh kekuasaan, adalah tanda berbahaya dalam hubungan yang tidak boleh diabaikan. Penting untuk diingat bahwa hubungan yang sehat adalah tidak membiarkan dirimu hidup dalam ketakutan.
Demikianlah tanda-tanda bahaya kekerasan dalam hubungan cinta yang penting untuk kamu ketahui! Dalam hal ini, tiga publik figur, yaitu Isyana Sarasvati dan Jihane Almira yang telah bergabung dengan YSL Beauty sebagai personality partner dalam program Abuse is Not Love, juga turut mendukung program ini serta mendorong publik untuk lebih sadar serta berperan aktif dalam mengakhiri kekerasan tersebut.
“Menurut aku, kekerasan dalam hubungan dengan pasangan merupakan isu yang penting dan secara umum masih jarang dibahas, karena kebanyakan orang menganggap tanda-tanda ini sebagai hal yang “biasa” terjadi dalam hubungan sehingga menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat. Dengan mengenali 9 tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan, kita dapat lebih waspada untuk mencegah terjadinya kekerasan di kemudian hari sedini mungkin sebelum meningkat menjadi jenis kekerasan lain yang lebih parah.” ucap Isyana Sarasvati seperti tertulis dilansir dari Yslbeauty.co.id.
Advertisement
Mendukung program Abuse is Not Love
Menanggapi pendapat Isyana Sarasvati, Jihane Almira juga menambahkan bahwa, dalam hubungan penting untuk memiliki kesepakatan bersama bahwa kekerasan bukan hanya terbatas pada kekerasan fisik atau seksual yang tampak jelas, tetapi juga meliputi bentuk kekerasan psikologis atau emosional yang seringkali terjadi tanpa disadari.
Program Abuse is Not Love yang diluncurkan oleh YSL Beauty Indonesia merupakan upaya nyata melawan kekerasan dalam hubungan cinta. Denga mengenali tanda-tanda bahaya kekerasan dalam hubungan, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat, serta meningkatkan kesadaran tentang bagaimana menciptakan hubungan yang sehat dan bebas dari kekerasan.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pulih, dapat mendaftar melalui situs web https://yslbeauty.co.id/abuseisnotlove. Selain itu, konseling juga tersedia melalui Yayasan Pulih dengan menghubungi nomor (+62 811-8436-633) atau pelatihan online yang dapat diakses melalui situs web abuseisnotlove.com.
*Penulis: Amelia Septika