Fimela.com, Jakarta Pernikahan menjadi awal untuk pasangan memulai kehidupan yang baru dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang akan dilewatinya. Pernikahan yang menggabungkan dua kepala atau individu tentu memberikan sedikit pergesekan terutama saat awal menikah. Oleh karena itu, sebelum menikah biasanya kedua pasangan akan diminta untuk mempertimbangkan dengan matang sikap atau sifat dari pasangannya.
Pernikahan yang terjadi tentu juga secara tidak langsung menggabungkan banyak tujuan dari dua individu yang menyatu. Maka dari itu, penting untuk kamu membicarakan segala urusan di awal pernikahan untuk kehidupan yang akan dijalankan, terutama masalah finansial. Masalah keuangan terkadang menjadi salah satu hal yang dapat menyebabkan terjadinya perceraian.
Kamu dapat memulai pembahasan dengan pembagian uang untuk suami, istri, dan bersama atau dapat mulai menulis rencana anggaran serta membuat tabungan yang dapat berguna untuk kedepannya. Tabungan yang telah dibuat dapat kamu gunakan untuk berbagai hal seperti hal yang telah direncanakan ataupun pengeluaran anggaran yang mendesak atau darurat.
Advertisement
Advertisement
Menghemat Saat Pernikahan
Terdapat beberapa langkah mengatur finansial yang hemat dan tepat:
Dilansir dari bettermoneyhabits.bankofamerica.com, kenali kondisi keuangan masing-masing. Penting untuk kamu membicarakan masalah keuangan sejak awal pernikahan supaya menghindari kesalahan yang berisiko untuk masa depan. Selain itu, pahami kondisi keuangan satu sama lain dan kebiasaan belanja serta gambaran keuangan pasangan untuk membantu dalam pembuatan keputusan tentang cara menggabungkan uang setelah menikah.
Mulai Menabung Sejak Pertunangan. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah pembuatan rekening tabungan yang berguna untuk keuangan dan pengeluaran di masa depan. Kamu dapat menyisihkan setidaknya 10% dari pendapatan untuk tabungan setiap bulannya.
Membuat rencana anggaran bersama pasangan. Pertama, kamu perlu mengumpulkan dan meletakkan semua tagihan serta dokumen yang dimiliki di atas meja. Setelah itu, akumulasikan hutang yang akan ditanggung dan pendapatan yang akan didapat. Jangan lupa untuk membuat anggaran untuk liburan, menghabiskan waktu berdua, dan kebutuhan lainnya. Pastikan juga kamu dan pasangan membuat batas pengeluaran serta telah menyepakati jumlah uang yang akan dibelanjakan.
Putuskan pembagian tugas keuangan keluarga seperti istri membuat tagihan sehari-hari, sedangkan suami menangani investasi jangka panjang dan rencana pensiun.
Mendiskusikan pengelolaan keuangan. Diskusikan dan pertimbangkan metode yang dapat kamu dan pasangan terapkan seperti jika memutuskan untuk menggabungkan keuangan bersama, kamu dapat mempertimbangkan untuk pembuatan rekening bersama. Tentukan orang yang kamu percayai. Setelah menikah, kamu dapat menunjukkan pasangan sebagai orang yang dipercayai untuk menerima uang dan tunjangan jika terjadi sesuatu seperti asuransi jiwa, surat wasiat, dan lainnya.
Mendiskusikan Keuangan Sebelum Pernikahan
Dilansir dari aia.com.my, mendiskusikan komitmen keuangan jangka panjang sebelum menikah merupakan hal yang penting dalam mendorong hubungan yang transparan dan berkembang.
Mengkomunikasikan tujuan keuangan jangka panjang. Tujuan keuangan tentu akan terus berubah sehingga penting untuk kamu selalu membuat tujuan keuangan setiap bulannya sehingga dapat dievaluasi dan disesuaikan kembali kepada tujuan awal.
Membangun dan menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur. Komunikasi yang terbuka dan jujur merupakan hal yang penting dalam suatu hubungan karena untuk menghindari permasalahan yang timbul seperti hutang atau pengeluaran yang tersembunyi.
Selalu siapkan dana darurat. Kejadian atau peristiwa yang tak terduga bisa datang kapan saja dan bersifat tiba-tiba. Oleh karena itu, perlu disiapkan dana cadangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
*Penulis: Fani Varensia