Fimela.com, Jakarta Menikah merupakan langkah baru untuk memulai kehidupan yang baru, Membangun rumah tangga baru tentu memiliki banyak kesulitan yang akan dihadapi karena menggabungkan dua individu yang berbeda. Tentu semua orang yang sudah menikah menginginkan rumah tangga yang bertahan lama hingga maut yang memisahkan. Oleh karena itu, perlunya dasar rumah tangga yang baik seperti memiliki komunikasi yang transparan atau saling membangun kepercayaan.
Selain itu, faktor terpenting lainnya yaitu pengaturan finansial atau keuangan keluarga, mungkin ini akan menjadi awal yang sulit karena masing-masing individu akan memiliki cara tersendiri untuk mengatur finansial. Namun, sebaiknya sejak awal menikah, penting untuk kamu dan pasangan mendiskusikan terlebih dahulu masalah keuangan yang akan berjalan ke depannya.
Salah satu pembahasan yang harus diperbincangkan yaitu pembagian uang suami, istri, dan bersama. Hal tersebut penting untuk diperbincangkan supaya tidak menjadi permasalahan. Dengan membicarakan semuanya secara transparan dan jujur dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terkadang yang menjadi faktor perusak rumah tangga adalah masalah keuangan.
Advertisement
Advertisement
Tips Jika Suami Tidak Ingin Berbagi Uang
Jika suami tidak mau membagikan uangnya karena beberapa alasan, kamu dapat melakukan beberapa langkah untuk membantu suamimu lebih terbuka dan mau untuk membagi sebagian keuangannya yang dilansir dari economictimes.indiatimes.com:
Mengetahui hak keuangan kamu
Seorang istri memiliki hak hukum untuk mendapatkan fasilitas dan kenyamanan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak-anaknya. Jadi seharusnya sebagai ibu rumah tangga, sudah menjadi kewajiban suami untuk menyediakan kebutuhan istri. Sebagai seorang istri, kamu juga memiliki hak untuk mengetahui rincian gaji suami. Sehingga istri mendapatkan gambaran jumlah uang yang akan diterima dalam memenuhi keperluan baik rumah tangganya maupun pribadi.
Tunjukkan minat dan pisahkan tanggung jawab
Penting untuk kamu tidak hanya menunjukkan minat, tetapi juga membagi tanggung jawab keuangan sesuai dengan keterampilan pribadi. Seperti jika kamu pandai berinvestasi, serahkan kepada suami tugas untuk mencari nafkah dan membayar tagihan, sedangkan jika investasi bukan keahlianmu, serahkan kepada suami dan tanganilah anggaran rumah tangga serta pembayar tagihan.
Mencari untuk Mendapatkan Informasi
Jika suami terbiasa untuk tidak memberikan informasi, sebaiknya kamu memiliki inisiatif untuk mencarinya secara berkala. Aspek keuangan merupakan hal yang penting sehingga kedua pasangan harus saling tahu sehingga ketika jika salah satu ada yang meninggal tidak menjadi kebingungan.
Selain itu, penting untuk pasangan saling mengetahui tujuan dan anggaran yang akan atau telah digunakan. Sebagai pasangan suami istri juga sebaiknya saling mengetahui akun dan kata sandi dari setiap tabungan dan investasi yang dimiliki. Periksa penamaan investasi atas namamu atau pasangan.
Pastikan juga kamu memiliki akses ke dokumen asli dari semua polis asuransi, baik asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, maupun rumah dan akses surat wasiat serta dokumen properti yang dapat membantu kelancaran transisi aset ketika terjadi perceraian.
Jika suami menolak memberikan informasi keuangannya
Pertama, tentu kamu perlu untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan suami tentang pentingnya berbagi informasi keuangan. Jika dia menolak, kamu dapat mencari bantuan dari mediator yang berasal dari orang kepercayaan atau kerabat yang lebih tua dan dihormati oleh pasangan serta dapat memberikan solusi dari kebutuhan tersebut. Jika masih tidak berhasil, kamu dapat mendekati penasihat keuangan untuk mengambil sikap objektif dan pragmatis tentang perlunya berbagi rincian keuangan. Namun, jika masih gagal, konselor pernikahan dapat menjadi jalan terakhir karena masalah tersebut juga melibatkan pernikahan bukan hanya keuangan.
*Penulis: Fani Varensia