Fimela.com, Jakarta Masalah bisa kerap muncul dalam hubungan apa pun salah satunya pernikahan. Terlebih dalam hubungan pernikahan setelah adanya bayi. Kehadiran si kecil memang membahagiakan namun, di sisi lain juga bisa menyebabkan stres yang luar biasa dalam hubungan pernikahan.
Ada berbagai tantangan yang bahkan tidak disadari mungkin harus dihadapi bahkan setelah banyak orang memperingatkanmu sebelumnya. Dan berikut ini adalah beberapa masalah umum dan solusi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Kurang Tidur dan Terlalu Stres
Sebagai orangtua baru sering mengalami kurang tidur karena tuntutan merawat bayi mereka yang baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan kamu dan pasangan lebih mudah marah, mengalami perubahan suasana hati, dan stres, yang cenderung memengaruhi pernikahan dalam arti yang sangat negatif. Untuk mengatasi masalah ini, orangtua dapat bergiliran merawat bayi di malam hari, meminta bantuan keluarga atau teman, atau menyewa babysitter untuk menjaga bayi selama beberapa jam agar bisa tidur.
Advertisement
Advertisement
2. Mengatur Waktu
Kehadiran bayi dapat mengganggu rutinitas sehari-hari pasangan tersebut, sehingga sulit menemukan waktu untuk satu sama lain. Untuk mengatur waktu, pasangan dapat menjadwalkan kencan malam, memprioritaskan aktivitas bersama, dan saling mengomunikasikan kebutuhan dan harapan masing-masing.
3. Kurangnya Komunikasi
Dengan tambahan tanggung jawab sebagai orangtua, pasangan mungkin memiliki lebih sedikit waktu untuk berkomunikasi satu sama lain, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman. Untuk meningkatkan komunikasi, pasangan dapat menyisihkan waktu setiap hari untuk berbicara satu sama lain, mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka, dan bekerja sama untuk mencari solusi masalah.
Advertisement
4. Stres dengan Masalah Keuangan
Biaya membesarkan anak dapat membebani keuangan pasangan, menyebabkan stres dan pertengkaran. Untuk mengelola tekanan finansial, pasangan dapat membuat anggaran, merencanakan pengeluaran tak terduga, dan memprioritaskan pengeluaran mereka.
5. Pembagian Kerja
Merawat bayi bisa menjadi pekerjaan penuh waktu, dan pasangan mungkin kesulitan membagi tanggung jawab secara adil. Untuk memastikan pembagian kerja yang adil, pasangan dapat mengomunikasikan harapan mereka, mengatur jadwal, dan meminta bantuan bila diperlukan.
Advertisement
6. Perubahan Keintiman
Kehadiran bayi dapat menyebabkan perubahan keintiman pasangan, seperti membawa perubahan besar dalam aktivitas seksual mereka atau hilangnya keintiman fisik sama sekali. Untuk menjaga keintiman, pasangan dapat menyisihkan waktu untuk keintiman, mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan mereka, dan mencari bantuan konselor jika diperlukan.
7. Perubahan Peran
Kehadiran bayi juga dapat membawa perubahan peran dan tanggung jawab pasangan. Untuk mengatasi perubahan ini, pasangan dapat mengomunikasikan harapan mereka, saling mendukung dalam peran baru mereka, dan mencari bantuan dari keluarga atau teman jika diperlukan.
Pastikan memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan agar setiap masalah yang dihadapi dapat terselesaikan.Â