Fimela.com, Jakarta Di zaman sekarang, ada banyak sekali perempuan dengan usia dewasa yang belum menikah alias lajang. Ketika kamu dalam posisi dan situasi seperti ini, pasti akan ada banyak sekali pertanyaan tentang "kapan menikah". Tentu akan terasa sesak di dada jika kemudian kamu dihakimi atas statusmu yang masih lajang di usia yang sudah matang. Tapi semua itu harus dihadapi, pada akhirnya. Kira-kira kenyataan apa saja yang harus dihadapi perempuan lanjang di usia matang? Mungkin sekian hal ini.
Advertisement
1. Tak bisa relate dengan sahabatmu yang tidak single
Kebanyakan teman-temanmu sudah menikah, dan secara alami itu akan membuat perbedaan besar tentang bagaimana kalian memandang sesuatu dan pengalaman hidup seperti apa yang kalian dapat. Akibatnya, kamu tidak lagi 'nyambung' seperti dulu saat ngobrol. Kemungkinan besar topik pembicaraan mereka berhubungan dengan suami, anak dan keluarga. Meski ada banyak topik lain untuk dibicarakan, tapi pandangan kalian sudah cukup berbeda tentang beberapa hal.
2. Sesekali merasa kesepian
Meskipun kamu sibuk dengan pekerjaanmu, dan punya banyak uang, terkadang perasaan kesepian bisa datang tanpa diundang. Kamu melihat banyak orang menikah satu per satu, beberapa bahkan sudah punya anak belasan tahun atau bahkan sudah bercerai dengan pasangannya. Kamu memiliki semua waktu untuk dirimu sendiri, namun kamu merasa ada yang kurang dari hidupmu. Tentu, menjadi lajang adalah pilihanmu dahulu, namun secara alami manusia membutuhkan manusia lainnya. Bahkan Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Advertisement
3. Punya banyak waktu untuk bersenang-senang
Sisi positifnya, kamu punya semua waktu untuk dirimu sendiri, bahkan jika kamu mengurus keluargamu di rumah. Masih ada keleluwasaan untuk bersenang-senang, di mana privilege itu tidak selalu dimiliki teman-temanmu yang sudah menikah dan punya anak. Ini yang sering bikin iri. Bukan hanya karena kamu punya banyak uang untuk memanjakan diri sendiri, tapi juga banyak kesempatan mencoba hal baru, traveling, dan liburan ke mana pun kamu inginkan. Kamu sadar inilah keuntungan menjadi perempuan lajang di usia yang matang.
4. Lebih banyak bersyukur
Seringkali kamu akan menemukan fakta bahwa ternyata teman-temanmu belum selesai dengan diri mereka sendiri, dalam artian mereka masih ingin main, bersenang-senang dan jalan-jalan. Tapi kehidupan sudah harus memberinya tanggung jawab besar seperti mengurus rumah tangga, memikirkan kebutuhan finansial dan memiliki anak sehingga mereka tak ada waktu untuk memanjakan dan merawat diri sendiri. Dengan menjadi lajang, kamu akan belajar bersyukur sekaligus introspeksi diri bahwa ternyata kehidupan itu seimbang. Kamu dengan risikomu, teman-temanmu dengan risiko mereka.
Advertisement
5. Mengenali dirimu sendiri lebih baik lagi
Hanya karena berstatus lajang, bukan berarti kamu harus mengabaikan kesempatan mengenal orang baru. Meskipun mungkin kamu bingung harus mulai dari mana untuk menemukan pasangan di usia ini, tapi pastikan kamu tak menutup hati. Dengan menjadi lajang, kamu juga belajar mengenali dirimu sendiri lebih baik tentang apa yang kamu inginkan dalam hidup, apa yang kamu pelajari dari teman-temanmu yang sudah menikah dan menjadi lebih bijak dalam membuat pilihan dan keputusan.
Tentu menjadi perempuan lajang di usia yang matang memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Tetaplah menjadi independen dan berdaya sebagai perempuan ya, Sahabat Fimela.
#Breaking Boundaries