Fimela.com, Jakarta Hari Valentine dianggap sebagai salah satu momen paling istimewa dalam kalender. Perayaan Hari Valentine berlangsung setiap tahun di bulan Februari.
Ada beberapa teori tentang asa usul Hari Valentine, tapi beberapa sejarawan percaya ini berasal dari Roma Kuno, khususnya pada perayaan Lupercals. Kata ini berasal dari lupus, yang berarti serigala dalam bahasa Latin.
Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan dan seekor anjing untuk penyucian. Setelah itu, anak laki-laki akan pergi ke jalan dan mencambuk para perempuan dengan kulit kambing untuk membuat mereka lebih subur.
Advertisement
Yang lainnya percaya bahwa Hari Valentine terkait dengan pesta Juno Februata, di mana pemuda lajang akan menggambar di selembar kertas kecil bertuliskan nama perempuan dari kotak yang diberikan kepada mereka. Selain itu, ada juga legenda tentang pendeta Valentine yang tinggal di Roma pada abad ketiga.
Advertisement
Legenda kelam dan suram Hari Valentine
Penguasa Roma Claudius II Gothicus membuat undang-undang yang melarang pemuda menikah agar mereka bisa bergabung dengan tentara, namun Valentine justru menikahi seorang pria muda secara diam-diam. Valentine ditangkap dan dikunci di penjara bawah tanah.
Petugas yang menjaganya menantangnya untuk mengembalikan penglihatan putrinya yang buta. Valentine kemudian melakukan keajaiban dan membuat keluarga si penjaga menjadi Kristen.
Walaupun begitu, Valentine tetap dipenjara dan meninggal pada tanggal 14 Februari 269, setelah dipenggal dan dilempari batu. Ada lagi yang percaya bahwa Santo Valentine yang tinggal di Terni adalah seorang uskup, dipenggal kepalanya oleh Kaisar Claudius dan diyakini banyak orang sebagai nama sebenarnya untuk hari perayaan tersebut.
Ada banyak legenda Saint Valentine lainnya, termasuk yang menceritakan tentang Valentine yang dipenjara mengirimkan ucapan "valentine" pertama setelah jatuh cinta dengan seorang gadis muda yang sering mengunjunginya. Sebelum kematiannya, diduga Valentine menulis surat bertanda tangan "From your Valentine."
Legenda kelam dan suram Hari Valentine
Meskipun asal usulnya kurang romantis dan suram, 14 Februari sekarang dikenal sebagai hari kasih sayang. Ini sebagian berasal dari Abad Pertengahan, di mana diyakini di tanggal tersebut menandai dimulainya musim kawin burung.
Pada tahun 1375, Geoffrey Chaucer menulis "Parliament of Foules," yang merupakan puisi pertama yang merekam Hari Valentine. Di abad ke-18, pertukaran hadiah atau kartu kecil pada Hari Valentine antara teman dan kekasih menjadi hal biasa.
Di tahun 1900, kartu cetak menjadi cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang lain, seiring dengan peningkatan teknologi percetakan. Kartu Hallmark yang terkenal dan selalu populer, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1910 ketika pendiri Hallmark J.C. Hall menjual kartu pos untuk Hari Valentine, lalu di tahun 1912, perusahaan beralih ke kartu ucapan dan masuk ke rak-rak toko pada tahun 1916.